Kutacane, Beritasatu.com – Jembatan penghubung di Aceh Tenggara terputus akibat banjir bandang dua hari berturut-turut. Warga dibantu alat berat membuka akses darurat Jembatan Mbarung yang kini baru bisa dilalui kendaraan roda dua.
Curah hujan tinggi selama dua hari di Aceh Tenggara menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor, merusak sejumlah fasilitas umum. Jembatan penghubung antarkecamatan terputus dan beberapa titik jalan nasional sempat lumpuh total.
Salah satu infrastruktur vital yang terputus adalah jembatan di Desa Mbarung yang berfungsi menghubungkan dua kecamatan. Kini, jembatan tersebut sudah dapat dilalui kembali, tetapi terbatas hanya untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
Putra, salah seorang warga Desa Mbarung menjelaskan, perbaikan ini dilakukan secara darurat. “Warga Desa Mbarung serta dibantu alat berat ekskavator melakukan perbaikan darurat dengan cara ditimbun dan terpasang papan untuk kendaraan melintas,” ungkapnya, Selasa (9/12/2025).
Di lokasi lain, petugas masih terus berupaya membongkar jembatan kerangka baja yang terputus. Pembongkaran ini bertujuan agar material jembatan tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk pembangunan atau perbaikan infrastruktur.
