Raksasa Finansial AS Robinhood Masuk Pasar Modal Indonesia

Raksasa Finansial AS Robinhood Masuk Pasar Modal Indonesia

Jakarta, Beritasatu.com– Pasar modal Indonesia kembali menarik perhatian pemain global. Robinhood Markets Inc., raksasa layanan keuangan asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pionir perdagangan saham tanpa komisi, resmi mengumumkan rencana masuk ke Indonesia melalui akuisisi PT Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto. Langkah ini menandai penetrasi pertama Robinhood ke ekosistem pasar modal dan aset digital Indonesia, sekaligus memperkuat ekspansi mereka di Asia Tenggara.

Indonesia merupakan pasar yang semakin strategis dengan 19 juta investor pasar modal dan 17 juta investor kripto hingga Oktober 2025. Lonjakan jumlah investor baru yang mencapai 4,28 juta orang (naik 58,4% yoy) serta dominasi investor muda di bawah usia 30 tahun, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di kawasan. IHSG pun mencatat kinerja impresif, tumbuh 21,5% year to date, menjadikannya salah satu indeks terbaik di Asia-Pasifik.

Kepala Asia Robinhood Patrick Chan menegaskan komitmen perusahaan untuk menghadirkan inovasi yang telah menjadi ciri khas Robinhood di Amerika Serikat. “Indonesia merupakan pasar yang tumbuh pesat dan cocok dengan misi Robinhood dalam mendemokratisasi keuangan. Kami menantikan untuk menghadirkan layanan inovatif yang selama ini dipercaya jutaan pengguna di seluruh dunia,” ujarnya dalam acara Corporate Action Launch di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12/2025).

Akuisisi Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto

Dalam rencana aksi korporasi tersebut, Robinhood akan mengakuisisi Buana Capita, perusahaan pialang yang telah beroperasi sejak 1990—serta PT Pedagang Aset Kripto, pedagang aset digital berlisensi OJK sejak 2025. Pieter Tanuri, salah satu pemegang saham, akan tetap menjadi penasihat strategis pascatransaksi.

Presiden Direktur Buana Capital Benny Hardiman Setiabrata menilai kehadiran Robinhood menjadi katalis besar bagi modernisasi industri keuangan Indonesia. “Sinergi ini membuka akses investasi global yang lebih mudah dan efisien bagi masyarakat. Dengan rekam jejak Robinhood yang sukses membawa lebih dari 26 juta investor ritel di AS, kami yakin kolaborasi ini akan mendorong literasi dan inklusi keuangan Tanah Air,” kata Benny.

Robinhood berencana tetap melayani nasabah eksisting Buana Capital. Dalam jangka panjang dengan persetujuan regulator, perusahaan akan memperkenalkan layanan perdagangan internasional, termasuk akses ke saham AS, aset kripto global, hingga berbagai instrumen investasi lain.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek OJK Edi Broto menyambut positif rencana masuknya Robinhood ke Indonesia. Menurutnya, kehadiran pemain global akan meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi biaya dalam industri. Namun, ia menegaskan konsistensi terhadap aspek perlindungan investor dan keamanan data. “Kami menekankan kepatuhan terhadap lisensi lokal, transparansi komunikasi, dan standar keamanan siber yang berlaku,” ujar Edi.

Sementara itu, Dirjen Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan, Masyita Crystallin, menyatakan bahwa Robinhood datang pada momentum yang tepat. “Kami ingin pasar modal semakin terbuka terhadap inovasi. Rencana demutualisasi bursa tahun depan juga menjadi langkah besar untuk memperluas akses dan efisiensi,” katanya.

Direktur BEI, Risa E Rustam, menyebut kerja sama Robinhood–Buana Capital sebagai sinergi antara pengalaman global dan pemahaman lokal. “Kemitraan ini akan memberdayakan investor Indonesia untuk mengakses pasar domestik maupun global melalui platform yang lebih modern dan inklusif,” ujar Risa.

Menuju Finalisasi Transaksi 2026

Rencana akuisisi ini masih menunggu persetujuan OJK dan regulator terkait. Robinhood menargetkan seluruh proses akuisisi selesai pada paruh pertama 2026. Masuknya Robinhood ke pasar modal Indonesia dipandang sebagai langkah strategis yang dapat memperkuat daya saing industri keuangan nasional melalui teknologi, inklusi, dan integrasi dengan pasar global sekaligus menempatkan Indonesia pada peta utama investasi ritel dunia.