Minum 3-4 Cangkir Kopi Sehari Bisa Perlambat Penuaan Sel

Minum 3-4 Cangkir Kopi Sehari Bisa Perlambat Penuaan Sel

Jakarta, Beritasatu.com – Sebuah studi terbaru menemukan bahwa minum kopi dalam jumlah moderat, tepatnya 3 hingga 4 cangkir per hari, dapat membantu memperlambat penuaan biologis pada orang dengan gangguan kejiwaan berat. Temuan ini muncul setelah peneliti melihat adanya kaitan antara konsumsi kopi dan panjang telomere, bagian penting dalam sel yang menunjukkan seberapa cepat tubuh menua.

Telomere adalah struktur kecil di ujung kromosom yang berfungsi seperti pelindung. Semakin pendek telomere, semakin cepat seseorang mengalami penuaan biologis. Pada orang dengan gangguan mental berat seperti skizofrenia, bipolar, atau psikosis, pemendekan telomere biasanya terjadi lebih cepat daripada populasi umum.

Dikutip Scitech Daily, Senin (8/12/1025), penelitian yang dipublikasikan di jurnal BMJ Mental Health ini menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi 3-4 cangkir kopi per hari memiliki telomere yang lebih panjang dibandingkan mereka yang tidak minum kopi sama sekali. Perbedaan panjang telomere itu bahkan diperkirakan setara dengan “bonus” sekitar lima tahun usia biologis yang lebih muda.

Namun, manfaat tersebut tidak terlihat pada orang yang minum kopi lebih dari empat cangkir per hari. Konsumsi berlebihan justru tidak memberikan perlindungan yang sama. 

“Menariknya, batas optimal ini sejalan dengan rekomendasi kesehatan internasional, termasuk dari FDA dan NHS, yang menyarankan batas aman kafein sekitar 400 mg per hari atau setara empat cangkir kopi, ” tulis Scitech Daily. 

Studi ini melibatkan 436 orang dewasa yang mengikuti Norwegian Thematically Organised Psychosis (TOP) Study antara 2007 dan 2018. Dari jumlah tersebut, 259 peserta adalah penyandang skizofrenia, sementara sisanya memiliki gangguan afektif seperti bipolar atau depresi berat dengan gejala psikosis. Mereka dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan jumlah kopi harian: tidak minum sama sekali, 1-2 cangkir, 3-4 cangkir, dan lebih dari 5 cangkir.

Peneliti menemukan bahwa peserta yang minum lebih dari 5 cangkir per hari umumnya berusia lebih tua dan lebih banyak berasal dari kelompok skizofrenia. Selain itu, mayoritas peserta penelitian adalah perokok, sekitar 77 persen, dan mereka yang minum kopi terbanyak biasanya sudah merokok lebih lama. Faktor ini penting karena kebiasaan merokok dapat memengaruhi cara tubuh memproses kafein.

Panjang telomere diukur melalui sel darah putih peserta. Saat data dibandingkan, muncul pola berbentuk huruf J: telomere paling panjang ditemukan pada peminum 3–4 cangkir, sementara peminum lebih dari 5 cangkir justru tidak mendapat manfaat tambahan. Hal ini menunjukkan adanya titik optimal konsumsi kopi yang terkait dengan perlindungan sel.

Meski temuannya menarik, para peneliti menegaskan bahwa studi ini bersifat observasional. Artinya, tidak dapat dipastikan secara mutlak bahwa kopi adalah penyebab langsung telomere lebih panjang. Ada banyak faktor lain yang tidak diteliti, seperti jenis kopi, waktu minum, kadar kafein, dan konsumsi minuman berkafein lainnya. Namun, kandungan antioksidan dan antiinflamasi dalam kopi dianggap sebagai kandidat kuat yang mungkin berperan dalam perlambatan penuaan sel tersebut.

Para peneliti tetap memberi peringatan penting yakni minum kopi berlebihan dapat menghasilkan radikal bebas yang justru merusak sel dan mempercepat pemendekan telomere. Karena itu, konsumsi kopi sebaiknya tidak melebihi batas aman empat cangkir per hari, baik untuk masyarakat umum maupun mereka dengan gangguan kejiwaan berat.