Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan kondisi fasilitas kesehatan di wilayah terdampak bencana di Sumatera termasuk Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh terus ditangani secara intensif. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyatakan, pihaknya terus aktif berkoordinasi untuk memenuhi pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.
“Kita dapat data secara eksklusif setiap hari perkembangannya ada beberapa puskesmas, ada rumah sakit terdampak yang tadinya tidak bisa operasional, sudah kita cepat bisa operasionalkan,” ujar Wamenkes Dante kepada awak media di Balai Kota Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Salah satu kasus yang ditangani terjadi di Datu Beru, Takengon, Aceh, yang sempat kehabisan bahan medis habis pakai (BMHP) untuk cuci darah. Kemenkes segera menindaklanjuti dengan mengirimkan BMHP tersebut.
“Karena jalurnya terputus, jadi enggak bisa lewat darat maka dari itu kita lewat udara dan bisa lebih cepat. Obat-obatan kita kirimkan sesuai dengan kebutuhan, puskesmas dan rumah sakit yang kotor, kita kerahkan mahasiswa politeknik kesehatan di sekitar untuk membantu membersihkannya,” jelasnya.
Wamenkes Dante juga menekankan pentingnya penanganan kesehatan pascabencana, terutama karena sudah mulai muncul berbagai penyakit akibat bencana.
“Karena sudah mulai teridentifikasi beberapa penyakit yang muncul pascabencana. Mulai dari penyakit kulit, diare, demam, dan sebagainya, ini harus kita tangani dengan cepat. Sudah kita kirimkan obat-obatan dan dokter spesialis yang kita mobilisasi dari Jakarta, Makassar, Medan,” tutur Dante.
Selain dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya juga ditempatkan di posko, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan yang membutuhkan. Pihak Kemenkes terus mengupayakan agar semua fasilitas terdampak dapat kembali beroperasi.
“Di daerah Kota Pariaman, ada 5 rumah sakit, 7 puskesmas semua sudah bisa beroperasional. Tetapi, ada juga yang masih terdampak, dan belum bisa beroperasional. Ini akan kita terus tingkatkan mobilisasi, dan strategi-strategi yang cepat dan beroperasional, sebisa mungkin,” tutup Dante.
