Diduga jadi lokasi prostitusi, taman Jalan Daan Mogot dirapikan

Diduga jadi lokasi prostitusi, taman Jalan Daan Mogot dirapikan

Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat merapikan area taman Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis, menyusul dugaan maraknya aktivitas prostitusi gay di lokasi tersebut.

“Iya, kita sudah dapat info dari warga di masjid yang di seberang taman (laporan dugaan prostitusi sesama jenis). Kita turunkan tadi, satu tim pemangkasan, tujuh orang untuk bersih-bersih,” kata Kasudin Tamhut Jakbar Dirja Kusuma saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Perapian area taman pinggir kali itu, kata Dirja, difokuskan untuk memangkas rumput belukar serta pohon-pohon ceri rindang yang membuat lokasi itu kian gelap pada malam hari.

“Memang penerangan kurang katanya di situ, kurang lampunya. Kita bersih-bersih semak dan ranting-ranting pohonnya, supaya benar-benar kelihatan ke dalam,” kata Dirja.

Terkait kurangnya penerangan dari arah jalan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Sudin Bina Marga agar lampu-lampu di sepanjang jalan dibenahi, sehingga tidak lagi dijadikan sebagai lokasi mesum.

“Nanti kita koordinasi. Kita minta ke Bina Marga. Karena itu taman jalur. Taman di pinggir kali, pinggir Jalan Daan Mogot,” kata dia.

Perapian taman, kata Dirja, bakal dilanjutkan Jumat (14/11) dengan kapasitas personel yang sama.

“Besok (14/11) kita lakukan lagi, biar semakin terang di lokasi situ. Kita kirim lagi tim pangkas,” katanya.

Tampak di lokasi, tujuh orang petugas dengan satu unit truk pengangkut Sudin Tamhut melakukan perapian.

Petugas-petugas itu menunjukkan kondom (alat kontrasepsi) serta botol-botol miras yang berserakan di sekitar lokasi.

Sampah-sampah yang mengindikasikan adanya prostitusi itu diangkut bersama sampah sisa pemangkasan ke dalam truk, sebelum hujan jatuh di lokasi pada Kamis sore itu.

Sebelumnya, aktivitas prostitusi gay diduga kian merebak di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar).

Seorang pedagang kaki lima di lokasi tersebut bernama Acong mengungkapkan aktivitas prostitusi itu kerap terjadi menjelang tengah malam.

Berdasarkan pengamatannya, para pelaku prostitusi itu mulai berdatangan pukul 22.00 WIB.

“Jam 10, jam 11, jam 12 (malam), udah mulai. Tiap malam. Lihat aja nanti malam kalau mau kontrol,” ujar Acong sembari membuat pesanan kopi pelanggannya.

Menurut dia, aktivitas prostitusi gay di ruang publik itu sudah berlangsung lama. Namun, sampai dengan saat ini, belum ada penertiban dari pihak berwajib.

Dari wajah para pelaku, dia pun meyakini mereka bukan merupakan warga setempat.

Kendati banyak pelaku prostitusi yang datang ke lokasi tersebut dengan menggunakan sepeda motor, kata dia, terkadang pelaku juga datang menggunakan mobil.

Menurut pengamatannya, para pelaku itu tidak berpakaian seperti waria.

“Homo (homoseksual/gay) kayaknya. Bukan waria, (tapi) homo,” kata Acong.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.