Waspada Adanya Retakan Tanah, Wali Kota Bandung Minta Warga Segera Mengungsi

Waspada Adanya Retakan Tanah, Wali Kota Bandung Minta Warga Segera Mengungsi

Farhan menyatakan, bencana serupa dapat terjadi di sejumlah titik rawan lainnya yang tersebar di Bandung Utara dan Bandung Timur.

Menurutnya, kawasan seperti Isola, Ledeng, Tamansari, Cipaganti, hingga Ciumbuleuit rentan longsor akibat kepadatan bangunan di lereng curam. Sedangkan kawasan Ujungberung, Cibiru, dan Mandalajati juga berpotensi terdampak longsoran besar dari kawasan hutan Gunung Manglayang.

“Kita sedang menghadapi musim ekstrem. Semua warga di zona rawan harus waspada dan segera melapor jika melihat retakan tanah, pergeseran pondasi, atau tanda-tanda awal longsor,” kata Farhan.

Pemerintah Kota Bandung kini mengintensifkan patroli kewilayahan serta pemetaan ulang titik berisiko, termasuk kemungkinan peninjauan ulang terhadap tata ruang di kawasan padat pemukiman lereng.

“Terpenting saat ini adalah pencegahan. Lebih baik bertindak sebelum terjadi, daripada menyesal ketika bencana sudah terjadi,” ujar Farhan.

Evakuasi dua rumah ini menjadi alarm penting bagi seluruh warga Bandung, khususnya yang tinggal di daerah ketinggian dan lereng.

Pemerintah memastikan proses penanganan tidak berhenti pada pengungsian, namun akan dilanjutkan dengan asesmen teknis, stabilisasi kawasan, dan mitigasi jangka panjang.

“Kami ingin memastikan warga merasa aman. Kita bergerak bersama, kita antisipasi bersama,” tukas Farhan.

Waspada Ancaman DBD

Selain bencana hidrometeorologi, Farhan juga mengingatkan ancaman demam berdarah dengue (DBD) yang biasanya meningkat pada awal tahun.

“Kalau Anda merasakan demam selama 24 jam, walaupun sudah dikasih obat, turun sebentar naik lagi, segera bawa ke Puskesmas,” sebut Farhan.

Farhan memastikan, pemeriksaan darah di Puskesmas gratis, apabila dinilai perlu oleh dokter.

“Jika dokter mengatakan memang perlu dites, maka tes ini gratis,” kata Farhan.

Dalam forum Siskamling, warga juga menanyakan persoalan sampah. Menurut Farhan, masalah di kawasan Pasir Kaliki bukan pada pemilahan, melainkan pengangkutan.

“Pengangkutannya memang harus diatur lebih cepat karena rumahnya padat penduduk dan berada di jalan protokol yang tidak boleh dibiarkan lama-lama,” ujar Farhan.

Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Pemkot Bandung akan menempatkan petugas khusus pemilah dan pengolah organik di setiap RW.

“Ada petugas pemilah dan pengolah setiap hari khusus untuk sampah organik,” kata Farhan.