Mahasiswa kehilangan Orangtua dan 2 Kakaknya dalam Bencana di Sumatera, UPI Bebaskan UKT sampai Lulus
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Olivia Yuliana, mahasiswi Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) angkatan 2024, kehilangan kedua orangtua serta dua kakaknya dalam peristiwa banjir bandang dan longsor yang melanda Jorong Kampung Tanggah, Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (25/11).
Olivia mendapatkan kabar tersebut langsung dari saudaranya yang berada di Sumatera Barat.
Melalui sambungan telepon, kabar duka itu pun sampai kepadanya.
“Tentu ketika kehilangan kedua orangtuanya dan dua saudaranya sangat berat ya, memang ada
suport
dari teman-teman seangkatannya yang datang (berkunjung) ke Bojongsoang untuk memberikan
suport,
” kata Kepala Divisi Pengelolaan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM)
UPI
, Sandey Tantra Paramitha, yang dihubungi, Selasa (2/1/2025).
Meski begitu, tiga saudara kandung lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Olivia merupakan salah satu dari enam bersaudara. ”
Alhamdulillah
tiga saudaranya selamat,” katanya.
Saat ini, Olivia tinggal bersama kerabatnya di Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Bisnis, Prof Yudi Sukmayadi didampingi Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPOK, Dr Dian Budiana berkunjung untuk memastikan kondisi mahasiswanya dan memberikan dukungan kepadanya.
Mengingat kondisi Olivia,
UPI
memberikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan studi mahasiswa terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat, dengan menetapkan kebijakan pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga lulus bagi Olivia.
Selain itu, UPI menawarkan tempat tinggal di Asrama Putri kampus UPI untuk memastikan lingkungan yang aman dan kondusif selama masa pemulihan. “Ini perlu perhatian khusus agar pendidikannya tidak terhenti,” kata dia.
Sandey menyebut, selain Olivia, ada satu mahasiswa lainnya yang terdampak
bencana alam
di Sumatera, yakni Asyfah Khaira, PGSD FIP.
Keluarga Asyfah dalam kondisi selamat. Hanya rumah kediamannya saja yang terdampak.
Meski kondisi Asyfah berbeda dengan Olivia, pihak kampus berupaya memberikan bantuan donasi. “Nanti akan kita diskusikan dengan lembaga terkait sejauh mana perhatiannya selain itu,” ucapnya.
Saat ini, Asyfah tinggal bersama di kediaman kerabatnya Olivia.
Sementara itu, Wakil Dekan FPOK Bidang Kemahasiswaan Dr Dian Budiana meyampaikan bahwa Olivia saat ini tinggal bersama kerabatnya di Bojongsoang, Bandung, dan berada dalam pendampingan.
Dian menyebut, rumah keluarga Olivia di Palembayan mengalami kerusakan parah.
Material lumpur, batu, dan kayu dilaporkan menyapu kawasan pemukiman setelah aliran sungai meluap dan membawa endapan dari dasar sungai.
“Secara mental Olivia berusaha tegar. Kami telah bertemu dan menyatakan dukungan penuh. Ia tetap menyampaikan tekad untuk melanjutkan kuliah hingga selesai,” ujar Dian.
Bersama Fakultas dan Direktorat Kemahasiswaan, UPI melakukan asesmen lanjutan guna memastikan dukungan psikologi dan akademik serta proses pendampingan terhadap mahasiswa tersebut.
“Kami juga sedang mendata apakah ada mahasiswa lain yang terdampak. Prioritas berikutnya adalah stabilitas psikososial dan keberlanjutan pendidikan,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang diterima UPI, seluruh jenazah keluarga Olivia telah ditemukan dan dimakamkan.
UPI berkomitmen memastikan mahasiswa terdampak bencana mendapatkan pendampingan penuh melalui kebijakan akademik, dukungan kemanusiaan, dan koordinasi lintas unit.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Mahasiswa kehilangan Orangtua dan 2 Kakaknya dalam Bencana di Sumatera, UPI Bebaskan UKT sampai Lulus Bandung 2 Desember 2025
/data/photo/2025/12/02/692e7a3e194c7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)