Kota Jayapura Tempati Kasus HIV-AIDS Tertinggi di Papua Regional 1 Desember 2025

Kota Jayapura Tempati Kasus HIV-AIDS Tertinggi di Papua
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Desember 2025

Kota Jayapura Tempati Kasus HIV-AIDS Tertinggi di Papua
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Pemerintah Provinsi Papua menggelar peringatan Hari AIDS Sedunia di Kantor Gubernur Papua, Dok II Jayapura pada Senin (1/12/2025).
Dalam peringatan Hari AIDS sedunia ini, Ketua Harian
Komisi Penanggulangan AIDS Papua
, Anton Mote, memaparkan, hingga Juni 2025, jumlah penderita HIV-AIDS di Papua mencapai 23.500 kasus.
Jumlah ini dengan dengan jumlah tertinggi ada di Kota Jayapura mencapai 1.200 kasus.
Anton Mote menyebut, kasus ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) yang terpapar adalah usia produktif 19-25 tahun dan usia lanjut 49 tahun.
“Dari 8 kota dan kabupaten di Papua, Kota Jayapura memiliki kasus paling tinggi di Provinsi Papua, dan ODHA paling banyak usia produktif masih muda,” jelas Anton.
Anton menjelaskan salah satu penyebab tingginya kasus HIV-AIDS dikarenakan pergaulan bebas yang berujung kepada berhubungan intim secara berisiko.
“Rentan terkena karena pergaulan bebas, sehingga pencegahan awal minum obat ARV dan kurangnya kesadaran untuk periksakan diri. Memang kasus HIV-AIDS perlu semua pihak saling sinergi dan kolaborasi aktif untuk eliminasi kasus,” ungkapnya.
Menyikapi kasus HIV-AIDS yang cukup tinggi, Gubernur Papua, Mathius D Fakhiri mengingatkan seluruh pihak untuk memperkuat komitmen dalam menghadapi epidemi HIV-AIDS di Papua secara terencana, terpadu, dan berkelanjutan.
“Kasus epidemi HIV-AIDS di Papua cukup tinggi, sehingga kondisi ini menuntut langkah percepatan yang tidak hanya fokus penanganan medis,” ujar Fakhiri.
Fakhiri menyebutkan, penanggulangan HIV/AIDS merupakan program prioritas.
Momentum ini saya mengajak semua pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi mewujudkan Papua yang Cerdas, sehat, produktif serta bebas dari infeksi baru HIV.
“Saya juga meminta kepada seluruh bupati dan walikota di Papua untuk melakukan intervensi di KPA dalam mendukung penanggulangan ini, termasuk meminta peran serta seluruh elemen,” kata dia.
Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak mengucilkan orang yang terinfeksi HIV-AIDS.
“Mari kita dukung dan bantu saudara kita untuk tetap semangat menjalani hidup dengan semangat serta bermakna,” ucapnya.
Disamping itu Mantan Jenderal Polisi bintang 3 ini berpesan kepada semua untuk berprilaku hidup sehat dan menghindari aktifitas yang menyimpang yang bisa terinfeksi virus tersebut.
“Kasus ini di Papua cukup tinggi, maka berperilaku yang sehat, satu nyawa orang Papua sangat berarti bagi Papua,” terangnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.