Pagar BRIN di Jalan Puspitek Akhirnya Dibongkar, Warga: Kalau Ditutup, Kami Mau Makan Apa? Megapolitan 1 Desember 2025

Pagar BRIN di Jalan Puspitek Akhirnya Dibongkar, Warga: Kalau Ditutup, Kami Mau Makan Apa?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Desember 2025

Pagar BRIN di Jalan Puspitek Akhirnya Dibongkar, Warga: Kalau Ditutup, Kami Mau Makan Apa?
Tim Redaksi
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
Satpol PP Tangerang Selatan membongkar pagar pembatas milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang berdiri di Jalan Puspitek, Setu, pada Senin (1/12/2025).
Pagar yang telah terpasang sekitar dua tahun tersebut dibongkar setelah warga menolak rencana penutupan akses jalan pada awal 2026.
Warga Muncul, Ahmad (bukan nama sebenarnya), mengatakan pembongkaran berlangsung sekitar pukul 11.00–12.00 WIB. Menurut dia, puluhan anggota Satpol PP terlihat melepas pagar dari dua sisi jalan.
“Ada 20-an mah Satpol PP yang bongkar. Warga sih cuma liatin aja,” ujar Ahmad saat ditemui
Kompas.com
, Senin.
Ia menyebutkan, sejak awal pemasangan, pagar itu tidak pernah sepenuhnya digunakan untuk menutup jalan. Pagar hanya berdiri tanpa fungsi jelas, sementara wacana penutupan akses justru memicu kekhawatiran warga.
Rencana penutupan disebut batal karena banyak warga yang menolak.
“Soalnya rencananya kan abis tahun ini mau ditutup tapi enggak jadi karena banyak yang enggak setuju. Kalau ditutup mah mungkin ada kerusuhan,” ucap Ahmad.
Ahmad menegaskan, Jalan Puspitek merupakan akses vital bagi warga untuk bekerja dan mencari nafkah. Karena itu, rencana penutupan dianggap merugikan.
“Soalnya kalau ditutup, warga di sini mau makan apa? Enak di sana mah makannya pizza, di sini susah cari makanan,” katanya.
Menurut Ahmad, warga sudah beberapa kali mengadu ke DPRD dan Pemkot Tangerang Selatan untuk menggagalkan rencana penutupan. Namun hingga sebelum pagar dibongkar, belum ada tindakan konkret yang terlihat oleh warga.
Hal itu membuat warga sempat menggelar aksi damai untuk menuntut kejelasan status jalan.
“Makanya kemarin ke DPRD, sekarang ke Pemkot. Akhirnya ini dibongkarkan sama Satpol PP,” ujarnya.
Setelah pembongkaran, Ahmad mengaku tidak mengetahui ke mana pagar tersebut dibawa. Ia memastikan proses pembongkaran hanya dilakukan oleh Satpol PP tanpa kehadiran polisi.
“Enggak ada polisi, Satpol PP aja,” ucapnya.
Kuasa hukum warga sekaligus Ketua LBH Ansor Tangsel, Suhendar, menyambut baik pembongkaran pagar tersebut. Ia mengatakan warga sudah lama meminta agar Jalan Puspitek kembali dapat dilalui masyarakat.
“Hari ini pagarnya sudah dibuka, kami berterima kasih,” ujar Suhendar saat ditemui di Gedung Pemkot Tangsel, Ciputat, Senin.
Namun ia menduga pembongkaran dilakukan karena adanya aksi warga yang berlangsung pada hari yang sama.
“Saya kira bisa jadi karena aksi ini pagarnya dibongkar. Di satu sisi kami berterima kasih. Tetapi di sisi lain, apakah harus didemo dulu baru dibongkar?” katanya.
Hingga berita ini ditulis, Satpol PP Tangerang Selatan belum memberikan tanggapan terkait alasan pembongkaran pagar. Kompas.com telah menghubungi pihak Satpol PP, namun belum mendapat respons.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.