Jakarta (ANTARA) – Jumlah penumpang Kereta Api Ringan (Light Rail Transit/LRT) Jakarta pada Januari hingga Oktober tahun ini mencapai 1,1 juta orang atau sekitar di atas 3.500 orang per hari.
“Berdasarkan angka tersebut, rata-rata penumpang melampaui target harian yang diberikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta,” kata Direktur Utama PT LRT Jakarta Roberto Akyuwen di Jakarta, Selasa
Ia mengatakan angka ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap LRT Jakarta sebagai moda transportasi publik yang andal, aman dan nyaman.
Selain peningkatan jumlah penumpang, tingkat kepuasan pelanggan LRT Jakarta pada tahun ini hingga September juga menunjukkan hasil yang positif dengan nilai rata-rata sebesar 93,85 persen.
Ia mengatakan dengan rata-rata kedatangan tepat waktu (on time performance/OTP) sebesar 99,88 persen dan capaian standar pelayanan minimum sebesar 98,54 persen per Oktober 2025.
Menurut dia, capaian ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjaga kualitas layanan dan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi pengguna.
Ia menambahkan untuk mendukung kenyamanan dan aksesibilitas, LRT Jakarta menghadirkan fasilitas yang ramah bagi semua kalangan termasuk penyandang disabilitas, lansia, pesepeda, perempuan, serta ibu dan anak.
LRT Jakarta dilengkapi dengan ruang tenang, ruang laktasi, Pos SAPA, Pos Kesehatan, toilet disabilitas, loket kehilangan dan penemuan barang (lost and found) dan papan penunjuk arah.
Di dalam kereta, tersedia kursi prioritas dan area khusus untuk sepeda, menjadikan LRT Jakarta sebagai moda transportasi yang modern, aman dan inklusif.
Ia mengatakan PT LRT Jakarta melalui berbagai inisiatif bisnis strategis juga senantiasa melakukan upaya meningkatkan pendapatan non-farebox (non tiket) melalui kemitraan retail dengan pelaku usaha.
“Kemudian penyewaan lahan komersial, serta layanan periklanan dan publikasi yang bertujuan untuk keberlanjutan bisnis perusahaan,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
