Kapasitas SPALD di Pulau Pramuka ditargetkan naik jadi 400 meter kubik

Kapasitas SPALD di Pulau Pramuka ditargetkan naik jadi 400 meter kubik

Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Kepulauan Seribu menargetkan kapasitas Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) di Pulau Pramuka meningkat dari 195 menjadi 400 meter kubik (m³) per hari.

“Peningkatan kapasitas SPALD ini sangat dibutuhkan agar layanan sanitasi semakin baik dan mampu mengimbangi jumlah penduduk,” kata Kepala Sudin SDA Kabupaten Kepulauan Seribu Mustajab di Jakarta, Senin.

Saat ini, dia mengatakan pekerjaan jaringan di daratan telah rampung. Sementara itu, pekerjaan fondasi bangunan sudah dilakukan dengan pemancangan 106 titik mini pile dan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) yang digunakan dalam konstruksi bangunan laut, seperti tanggul, dinding penahan, dan struktur pelindung pantai.

Struktur itu terbuat dari beton pracetak bergelombang yang dirancang khusus untuk menahan tekanan air dan gelombang, mencegah erosi, dan menstabilkan tanah di area pesisir atau pinggir sungai.

Menurut dia, proyek tersebut dapat meningkatkan kapasitas SPALD Pulau Pramuka dari 195 m³ menjadi 400 m³.

“Jumlah Sambungan Rumah (SR) yang sudah terhubung mencapai 594 unit,” ujar Mustajab.

Dia menuturkan peningkatan kapasitas SPALD itu merupakan hasil kajian yang dilakukan sejak 2023 untuk mengatasi kelebihan beban atau overload capacity sistem yang sudah ada atau eksisting.

Dia pun mengungkapkan Pulau Pramuka sebenarnya sudah memiliki SPALD, namun kapasitasnya tidak mencukupi. Akibatnya, banyak rumah tangga yang tersambung sehingga terjadi overload.

“Karena itu, di tahun 2025 ini, kapasitas kami tingkatkan dari 195 menjadi 400 meter kubik per hari,” terang Mustajab.

Dia menambahkan sistem baru tersebut dapat menampung hingga 400 meter kubik per hari dan mampu memenuhi kebutuhan sekitar 20 tahun ke depan dengan penambahan sambungan rumah tangga (SR) baru.

Saat ini, kata dia, yang tersambung eksisting berjumlah 56 sambungan rumah tangga baru. Dengan peningkatan ini, pihaknya pun berharap pengolahan limbah dapat berjalan optimal guna mendukung destinasi wisata di Kepulauan Seribu agar semakin menarik, terutama bagi wisatawan mancanegara.

“Pekerjaan peningkatan SPALD di Pulau Pramuka ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025, dan ini memperkuat sistem pengelolaan limbah domestik sekaligus memperindah wajah Pulau Pramuka sebagai destinasi wisata berkelanjutan,” ungkap Mustajab.

Sementara itu, salah seorang warga Pulau Pramuka, Nurjanah (44), mengatakan dengan kapasitas yang lebih besar, maka limbah rumah tangga dapat ditangani secara lebih baik.

“Pulau jadi lebih bersih dan sehat,” pungkas Nurjanah.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.