Di sisi lain, OpenAI memperingatkan bahaya dari sistem AI yang berkembang tanpa kendali, pada saat yang sama mereka malah berlomba dengan teknologi raksasa lain untuk menciptakan apa yang disebut sebagai superintelligence.
Dilansir ZDnet, Kamis (14/11/2025), dalam unggahan blog berjudul “AI Progress and Recomendation”, OpenAI memaparkan visi tentang manfaat luas dari AI tingkat lanjut bagi manusia, sekaligus mengakui adanya risiko besar di balik perkembangannya.
Visi Utopis OpenAI
Menurut OpenAI, perkembangan AI superintelligence dapat membawa kesejahteraan yang lebih merata untuk manusia.
“Kami berharap masa depan menawarkan cara baru dan semoga lebih baik untuk menjalani hidup yang memuaskan, dengan lebih banyak orang akan merasakannya,” tulis perusahaan itu.
Namun, OpenAI juga mengakui transisi ekonomi dan sosial akibat kemajuan AI tidak akan mudah.
“Memang benar bahwa pekerjaan akan berbeda, transisi ekonomi mungkin sangat sulit dalam beberapa hal, dan bahkan mungkin kontrak sosial ekonomi fundamental harus berubah. Namun, di dunia yang berlimpah, kehidupan orang-orang bisa jauh lebih baik daripada saat ini,” ujar CEO OpenAI, Sam Altman, dalam blog pribadinya.
Altman menggambarkan AI superintelligence sebagai sesuatu yang akan menyebabkan beberapa gangguan sosial (menghilangkan beberapa kategori pekerjaan). Altman menilai AI tetap akan membawa kemajuan besar bagi manusia dalam jangka panjang.
OpenAI juga memperkirakan AI akan mempercepat berbagai penemuan baru, membantu masyarakat, mendorong kemajuan di bidang-bidang sains, serta memperluas akses pendidikan personal bagi seluruh murid di dunia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4309628/original/096718200_1675223815-Kreator_ChatGPT_OpenAI.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)