Antusias Warga Surabaya Saksikan Kapal Pesiar Bersandar, Kagum dengan Kemewahannya Surabaya 23 November 2025

Antusias Warga Surabaya Saksikan Kapal Pesiar Bersandar, Kagum dengan Kemewahannya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 November 2025

Antusias Warga Surabaya Saksikan Kapal Pesiar Bersandar, Kagum dengan Kemewahannya
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Warga Kota Surabaya, Jawa Timur, tengah menikmati momen langka dalam sepekan di bulan November 2025 ini. Dua kapal pesiar internasional kembali bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak.
Kehadiran MS Viking Orion dan MS Ocean Riviera bukan hanya membawa wisatawan mancanegara, tetapi juga menghadirkan euforia tersendiri bagi warga Kota Pahlawan.
Warga dari berbagai sudut kota datang hanya untuk melihat dari dekat megahnya
kapal pesiar
yang menjulang, sebuah pemandangan yang tidak setiap hari bisa disaksikan.
Bagi sebagian warga, momen ini bahkan terasa personal, termasuk Zahroituz salah satunya yang menyaksikan kapal pesiar yang bersandar di
Tanjung Perak
.
“Bagus banget, kaya di Titanic,” kata perempuan berusia 30 tahun yang datang melihat MS Ocean Reviera itu kepada
Kompas.com, 
Minggu (23/11/2025).
“Ini pertama kalinya melihat kapal pesiar. Pengennya kalau bisa ngerasain juga bisa masuk tapi tidak boleh jadi tidak apa-apa dari luar sudah cukup,” imbuhnya.
Ia mengaku mendapatkan informasi terkait kapal pesiar dari Instagram. Sebelumnya, ia sempat datang pada hari Sabtu (14/11/2025) ketika kapal pesiar MS Viking Orian bersandar.
Kemudian, ia tidak ingin kehilangan kesempatan kedua datang menyaksikan MS Ocean Reviera.
“Saya pribadi suka fotografi, ya konten aja untuk pribadi. Jadi suka banget moto-moto mulai dari kereta, kapal, dan pesawat. Jadi sengaja datang sama keluarga berlima,” ujar Zahroituz.
Menurutnya, kedatangan kapal pesiar
internasional
menjadi bukti bahwa Kota
Surabaya
mempunyai daya tarik tersendiri dari daerah lainnya.
“Ini bagus, harus lebih sering ada kapal pesiar datang jadi sekalian memperkenalkan potensi Surabaya. Kalau bisa sih bisa masuk ke dalam, pengen lihat, tapi ya nggak mungkin,” sambungnya.
Sementara itu, antusias serupa dirasakan Rini Agustina. Ia datang bersama teman-temannya setelah mengetahui informasi kapal bersandar melalui TikTok.
“Ya senang karena jarang, tidak semua tempat disinggahi. Pengen lihat saja karena selama ini nggak pernah lihat, cuma di TV,” kata perempuan warga Gubeng itu.
Ia mengaku sempat melewatkan kunjungan kapal pesiar sebelumnya karena hujan. Tetapi di saat kapal kedua datang ia tidak ingin absen lagi.
Baginya, kedatangan kapal pesiar ini juga menjadi penguat citra positif pariwisata Surabaya. Ia berharap momentum ini membuat Surabaya semakin berkembang dan berharap semakin maju lagi.
“Ya bagus lah berarti Surabaya kan menarik. Sekarang banyak wisata baru, taman-taman dan bangunan sejarah mulai dipercantik. Sebagai warga saya juga turut menikmati taman-taman yang makin cantik,” tutur Rini Agustina.
Kedatangan MS Viking Orion dan MS Ocean Riviera bukan peristiwa biasa. Seperti diketahui, kapal pesiar kelas Oseania yang berkapasitas hingga 1.250 penumpang, hadir dengan fasilitas mewah. Panorama megah kapal menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang penasaran.
General Manager Kalimas dan GSN Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa, Ana Adiliya menyampaikan rasa bangga atas tingginya kepercayaan dunia terhadap Pelabuhan Tanjung Perak.
“Kunjungan ini menjadi bukti bahwa Pelabuhan Tanjung Perak semakin dipercaya sebagai destinasi kapal pesiar internasional. Dalam seminggu saja sudah ada dua kapal pesiar yang sandar,” ujar perempuan yang biasa disapa Ana itu.
Ia menambahkan bahwa Pelindo berkomitmen meningkatkan fasilitas dan infrastruktur agar wisatawan mancanegara mendapatkan pengalaman terbaik. Kunjungan ini juga menghadirkan dampak ekonomi positif bagi Surabaya dan Jawa Timur.
Selama bersandar, para penumpang kapal pesiar dipersiapkan sejumlah destinasi, mulai dari Kampung Lawas Maspati, Tugu Pahlawan, Jalan Tunjungan, hingga Museum Trowulan.
Sarana transportasi pun telah disiapkan, mulai dari bus wisata, mobil wisata, hingga layanan taksi daring yang bekerja sama dengan Pelindo.
Fenomena ini membawa angin segar bagi sektor pariwisata dan industri kreatif Surabaya. UMKM lokal, pemandu wisata, hingga fotografer turut merasakan peluang dari kedatangan wisatawan internasional.
Zahroituz yang datang bersama empat anggota keluarganya menyampaikan harapannya agar momentum ini dapat memberi ruang bagi anak muda kreatif. Sehingga warga Indonesia khususnya para pemuda bisa semakin mengenal budaya negara lain melalui interaksi wisatawan.
“Kalau bisa pemerintah Surabaya memberi sarana untuk fotografer-fotografer muda yang ngeshoot sekaligus memperkenalkan budaya Surabaya kepada internasional,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.