Syoknya Warga Palmerah, Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok SMPN 130 Megapolitan 23 November 2025

Syoknya Warga Palmerah, Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok SMPN 130
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

Syoknya Warga Palmerah, Nyaris Tertimpa Reruntuhan Tembok SMPN 130
Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –
 Tembok bangunan SMP Negeri 130 Jakarta di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, yang bersebelahan langsung dengan permukiman warga, rubuh pada Kamis (20/11/2025).
Bongkahan batu besar menimbun jalan kecil yang memisahkan area sekolah dan rumah-rumah warga, membuat akses tertutup total.
Peristiwa ini mengejutkan warga yang tengah beraktivitas. Salah satunya Lia (38), yang nyaris tertimpa runtuhan.
“Karena pergerakan tembok mau runtuh, saya lari ke dalam rumah ditarik sama Mamang saya. Kalau enggak ditarik sama Mamang saya, mungkin kena runtuhan tembok,” kata Lia saat ditemui
Kompas.com,
Sabtu (22/11/2025).
Lia menuturkan, tembok terlihat bergetar sebelum akhirnya ambruk dalam waktu singkat. Rumah miliknya yang berada tepat di samping sekolah ikut mengalami kerusakan.
Hingga dua hari setelah kejadian, Lia masih merasa khawatir karena puing-puing belum dievakuasi dan sejumlah sepeda motor masih tertimbun di bawah reruntuhan.
“Saya syok banget. Sampai semalam masih kepikiran karena motor-motor yang tertimbun belum diangkat. Namanya motor kan ada bensin, jadi ngeri juga,” ujarnya.
Ia juga mengungsi ke rumah kerabat setelah melihat tiang listrik yang ikut terdorong oleh ambruknya tembok.
“Makanya kayak trauma tersendiri kan kalau kita melihat percikan api depan rumah,” tambahnya.
Ketua RW 002 Kota Bambu Utara, Decky, mengatakan empat rumah warga terdampak dengan taksiran kerugian sekitar Rp100 juta.
“Warga kami yang berhubungan atau berhadapan langsung dengan tembok ada empat rumah. Kendaraan punya warga ada sekitar empat unit yang saat ini masih tertimbun di atas bongkahan tembok,” ucap Decky.
Decky menjelaskan, proyek perbaikan di area sekolah sedang dikerjakan pihak kontraktor di bawah koordinasi dengan Dinas Pendidikan.
“Itu sudah disepakati (ganti rugi) juga dalam pertemuan kami kemarin dengan pihak Dinas. Ya insya Allah, secara estimasi, secara angka mereka siap,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa bangunan sekolah sudah cukup tua sehingga sedang dilakukan perbaikan oleh pihak terkait.
Decky menegaskan pentingnya respons cepat dalam kejadian insidental seperti ini.
“Kami minta ketika ada kejadian yang sifatnya insidentil, itu segera diantisipasi,” kata Decky.
Berdasarkan pantauan
Kompas.com
, evakuasi baru dilakukan pada Sabtu sekitar pukul 11.30 WIB setelah garis polisi dilepaskan.
Jalan yang sebelumnya tak bisa dilalui karena tertutup bongkahan batu kini telah kembali bersih.
Puing-puing tembok dipindahkan ke area proyek, sementara sepeda motor yang tertimbun digeser ke kantor proyek.
Petugas juga terlihat menyiram jalan untuk mengurangi pasir dan debu. Untaian kabel dan tiang listrik yang bengkok masih tampak berserakan.
Meski jalan belum dapat dilalui kendaraan, sejumlah warga sudah mulai melintas dengan berjalan kaki sambil memeriksa kondisi sekitar.
Warga berharap kontraktor meningkatkan pengawasan selama pengerjaan konstruksi sekolah yang sudah berusia lama ini, termasuk pada bagian tembok lain yang terlihat retak.
“Lebih ke tim kontrolnya sih, harus dievaluasi lagi. Harusnya kan ada tim kontrol yang setiap harinya liat kondisi sekeliling pembangunan nih,” ujar Lia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.