CIIE kian berperan sebagai platform pertumbuhan bersama

CIIE kian berperan sebagai platform pertumbuhan bersama

Beijing (ANTARA) – Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) kedelapan, yang dibuka pekan lalu di Shanghai, menarik perhatian dunia sebagai bukti vitalitas ekonomi China dan komitmennya terhadap keterbukaan. Para pemimpin dan pengusaha dari seluruh dunia memuji ajang ini sebagai platform utama untuk kerja sama perdagangan dan kemakmuran bersama.

Ajang yang berlangsung selama enam hari ini mencatat rekor baru dalam hal skala, dengan partisipasi dari 155 negara, kawasan, dan organisasi internasional. Menurut Kementerian Perdagangan China, pameran ini menghadirkan 4.108 peserta pameran dari luar China di area pameran seluas lebih dari 430.000 meter persegi.

Marko Lotric, selaku presiden Dewan Nasional Slovenia, mengatakan dalam wawancara tertulis dengan Xinhua sebelum kunjungannya ke China bahwa CIIE mewakili kesempatan untuk menampilkan inovasi, teknologi, dan produk berkualitas Slovenia baik ke pasar China maupun global.

Lotric memimpin delegasi yang terdiri dari tujuh perusahaan Slovenia dari berbagai sektor untuk berpartisipasi dalam acara tersebut dan menyampaikan pidato pada upacara pembukaan. “Kami berharap CIIE dapat menghasilkan peluang bisnis baru, mendorong pertukaran pengetahuan, dan memperkuat kemitraan jangka panjang antara perusahaan Slovenia dan China,” katanya.

Seorang pengunjung mempelajari produk mawar dari Iran di area pameran Barang Konsumen pada Pameran Impor Internasional China (CIIE) kedelapan di Shanghai, China, pada 7 November 2025. (Xinhua/Ding He)

Dia memuji CIIE sebagai platform global yang mendorong keterbukaan, kolaborasi, dan berbagi inovasi. “Ini membantu negara-negara seperti Slovenia membangun kemitraan baru, menjelajahi pasar baru, dan berkontribusi terhadap pembangunan yang saling menguntungkan,” ujarnya.

Lotric menambahkan bahwa Slovenia menghargai upaya China untuk mendukung ekonomi global yang terbuka dan inklusif, yang memperkuat konektivitas, memfasilitasi akses pasar, dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

Pakar media Kirgizstan Taalaibek Oroskulov menggambarkan CIIE sebagai platform unggulan untuk menampilkan teknologi mutakhir, serta menuturkan bahwa signifikansi globalnya “sangatlah besar”.

“Para pengusaha China dapat melihat berbagai inovasi global di satu tempat, sementara para pebisnis asing menemukan kondisi yang lebih menguntungkan di China untuk memperluas produksi mereka, yang pada akhirnya mengarah pada kesuksesan.”

Oroskulov menyoroti bahwa keberhasilan China di pasar global tidak hanya bergantung pada kapasitas industri dan produksi yang kuat, tetapi juga pada filosofi kerja sama terbuka yang didasarkan pada rasa hormat dan kemitraan setara yang memberikan hasil yang saling menguntungkan.

Perusahaan keluarga bernama Zotter Chocolate dari Austria telah berpartisipasi dalam setiap edisi CIIE sejak 2018. Pameran ini adalah “pameran terbesar dan paling penting yang kami ikuti di China, karena pengaruhnya dapat membuat merek kami dikenal oleh orang-orang dari seluruh China,” kata Julia Zotter, CEO junior di perusahaan tersebut.

Seorang pria berpartisipasi dalam tantangan angkat beban di stan Johnson Health Tech di area Pameran Barang Konsumen dalam ajang Pameran Impor Internasional China (CIIE) kedelapan di Shanghai, China, pada 8 November 2025. (Xinhua/Wang Zecong)

Dia mengatakan bahwa perusahaannya merasa diterima di China sejak mulai berinvestasi di pasar tersebut 12 tahun lalu, dengan otoritas setempat memberikan dukungan kuat dan memperlakukan mereka sebagai bagian dari komunitas bisnis lokal.

Melalui platform seperti CIIE, perusahaan ini juga menyaksikan ketangguhan ekonomi China. “Saya yakin pada prospek perekonomian China karena saya yakin China memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan, memungkinkan semua orang untuk bekerja bersama ke arah yang benar,” kata Zotter.

Safari Import and Export Company dari Sudan terus berpartisipasi setiap tahun dalam CIIE, memperkenalkan produk pertanian Sudan seperti wijen, gom akasia, dan kacang tanah ke China.

Direktur jenderal perusahaan tersebut, Mamdouh Shenouda Mamlouk, menyebut pameran ini sebagai “platform untuk ketahanan ekonomi dan peluang penting untuk memperkuat kerja sama antara Sudan dan China.”

“Setiap partisipasi baru mendatangkan lebih banyak mitra dan peluang yang lebih besar,” kata Mamlouk, seraya menyebutkan bahwa nilai kontrak meningkat dari 8 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.704) pada 2019 menjadi lebih dari 27 juta dolar AS pada 2024.

“Pameran ini telah memberi kami jendela nyata ke pasar China dan memperkuat keyakinan mitra-mitra kami terhadap Sudan sebagai pemasok tepercaya untuk produk-produk alami bernilai tinggi,” ujar Mamlouk.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.