Fase Bulan Baru, BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob di Sejumlah Wilayah

Fase Bulan Baru, BMKG Ungkap Potensi Banjir Rob di Sejumlah Wilayah

Mataram, Beritasatu.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 19–26 November 2025 yang dipicu fase bulan baru.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG NTB, Satria Topan Primadi, mengatakan fase bulan baru dapat meningkatkan pasang air laut maksimum. “Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga menghadapi dampaknya,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Rabu (19/11/2025).

Ia menjelaskan, fase bulan baru terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga bagian terang Bulan tidak terlihat dari Bumi. Pada fase ini, gaya gravitasi Bulan dan Matahari yang sejajar menyebabkan pasang air laut meningkat.

BMKG memprediksi ketinggian pasang maksimum di Lembar, Kabupaten Lombok Barat, dapat melampaui 1,9 meter dengan periode pasang antara pukul 21.00 hingga 02.00 WITA. Sementara itu, pasang maksimum di Sape, Kabupaten Bima, diperkirakan melebihi 1,8 meter pada pukul 21.00 sampai 05.00 WITA.

Ketinggian gelombang di Lembar dan Sape berada pada kisaran 1,25–2,5 meter.

Satria menambahkan, potensi banjir rob dapat terjadi di sepanjang pesisir NTB, mulai dari Lembar, Ampenan, Sekarbela, Jerowaru, Labuhan Lombok, Labuhan Badas, Palibelo, Soromandi, Asakota, hingga Sape.

Kondisi geografis NTB sebagai provinsi kepulauan dengan 403 pulau membuat dampak banjir rob semakin besar. Dari 1.166 desa/kelurahan di NTB, sebanyak 292 desa atau sekitar 25% berada langsung di kawasan pesisir.

Akibat kondisi gelombang, nelayan di sejumlah daerah memilih melaut hanya pada pagi hingga siang hari ketika situasi lebih tenang. Pada malam hari, kapal mereka ditarik menjauh dari garis pantai untuk menghindari kerusakan akibat gelombang pasang.

Banjir rob yang melanda pesisir Desa Kuranji, Kabupaten Lombok Barat, membuat para nelayan terpaksa memindahkan perahu hingga ke area jalan aspal agar tidak tersapu gelombang.