Jakarta (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berhasil masuk ritel modern punya peluang besar untuk menjajaki ekspor.
Menurutnya, kemampuan produk UMKM untuk bersaing dengan produk-produk lain dapat terlihat, salah satunya dari keberhasilan menembus ritel modern. Pola kemitraan UMKM dengan ritel modern adalah dorongan penting agar para pelaku UMKM mampu meningkatkan kualitas produk dan daya saing, termasuk untuk tujuan ekspor.
“Ketika sebuah produk UMKM diterima di ritel modern, artinya produk ini sudah memiliki standar ekspor. Kami ingin usaha menengah ke bawah juga dapat menikmati ekspor, maka UMKM dan ritel modern kami ajak jalan bersama untuk mengisi pasar dalam negeri sekaligus go global,” kata Budi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dalam puncak Perayaan Hari Ritel Nasional 2025 di Jakarta,Selasa ini, Budi menyampaikan keberhasilan UMKM memasuki ritel modern juga berkontribusi meningkatkan konsumsi produk lokal yang pada akhirnya akan membendung konsumsi produk-produk asing.
Lebih lanjut, untuk menjadikan produk UMKM diminati konsumen di negeri sendiri, kuncinya ada pada kualitas produk UMKM itu sendiri.
Terkait rantai pasok domestik, Budi berharap investasi di bidang logistik dan distribusi terbangun merata di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur untuk memperkecil disparitas harga antar wilayah.
Oleh karena itu, pemerintah telah menggagas Program Gerai Maritim dan mendorong inisiatif perdagangan antarpulau.
Menurutnya, ritel modern sebagai bagian dari rantai pasok distribusi. Keberadaan ritel modern yang bersinergi dengan UMKM turut menjembatani rantai pasok domestik di berbagai wilayah dengan menyerap produk-produk lokal dan mendistribusikannya.
“Ritel modern yang tumbuh dan bersinergi dengan UMKM menjadi salah satu jembatan agar produk-produk dalam negeri dan UMKM terdistribusi secara nasional. Hal yang penting adalah ketika ritel modern berkembang, UMKM juga harus diperhatikan,” ujar Budi.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
