Tekan Stunting di Kota Ambon, Balita Dapat Makanan Tambahan, Wajib Makan di Posyandu Regional 8 November 2025

Tekan Stunting di Kota Ambon, Balita Dapat Makanan Tambahan, Wajib Makan di Posyandu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        8 November 2025

Tekan Stunting di Kota Ambon, Balita Dapat Makanan Tambahan, Wajib Makan di Posyandu
Tim Redaksi
Ada 59 balita di sana yang jadwal makan siangnya berlangsung di posyandu.
Metode ini dimaksudkan agar proses makan makanan bergizi anak dapat diawasi dengan baik.
Human Initiative Regional Indonesia Timur, M Jabal Nur menegaskan, pihaknya melakukan pengawasan ketat terhadap puluhan
balita
yang masuk dalam program
stunting care
bersama PT Pelindo Region 4
Ambon
dan didukung Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.
“Datanya, Laha memang tinggi. Program yang kami jalankan itu mereka diberikan makanan tambahan tapi tidak lagi dibawa pulang ke rumah karena bisa jadi bukan balitanya yang makan. Metodenya mereka makan di
posyandu
biar kami awasi betul,” kata Jabal Nur kepada
Kompas.com,
Sabtu (8/11/2025).
Di wilayah
Kota Ambon
, jumlah balita
stunting
tertinggi ada di Laha, yakni 59 anak, lalu di Desa Batumerah 31 anak, dan Kudamati 25 anak.
Untuk menekan angka
stunting
dan memastikan kualitas gizi balita, pihaknya menerapkan strategi makan di tempat.
Berdasarkan hasil survei di lokasi, penyebab balita
stunting a
dalah pada pola asuh.
Orangtua dinilai acuh dan kurang mengawasi kecukupan gizi anak, terutama pada 1.000 hari pertama.
Karena itu, Human Initiative menerapkan cara baru agar intervensi makanan bergizi tepat sasaran.
Tak hanya itu, mereka akan ditimbang berat badannya untuk mengukur indikator keberhasilan.
“Anak-anak ini akan ditimbang berat ya sebelum dan sesudah makan. Tidak tiap hari, tapi minimal per minggu biar kelihatan pertumbuhan gizi mereka. Kalau mereka bawa makanan di rumah, bisa jadi adiknya, kakaknya, atau saudaranya yang makan,” katanya.
Pemberian makanan tambahan ini berlangsung di 10
posyandu
, yakni Posyandu Durian, Posyandu Air Sakula, Posyandu Flamboyan Laha, Posyandu Delima Laha Kampung Baru, Posyandu Bougenville, Posyandu Riang 1 dan Edelweis, Posyandu Air Manis, Posyandu Valentine, Posyandu Melati, dan Rambutan, serta Posyandu Hila Tanah Putih.
Pemberian makanan tambahan bergizi berlangsung selama 6 bulan.
Pada tiga bulan pertama, balita diberikan menu makanan berat berupa nasi, sayur, daging, dan buah-buahan.
Tiga bulan kedua, mereka diberikan susu dan telur.
General Manager
PT Pelindo Region 4 Ambon, Zahlan menyatakan, program ini untuk mendukung Kota Ambon keluar dari zona
stunting.
“Harapannya anak-anak ini bisa mendapatkan asupan bergizi. Kami lakukan selama enam bulan untuk melihat hasilnya. Kami ingin anak-anak ini bisa cukup gizinya,” kata dia. 
Selain memberikan makanan, para orangtua dibekali dengan pengetahuan mengolah menu bergizi untuk anak.
Dia berharap, selepas program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) stunting care bersama Human Initiative, orangtua konsisten memenuhi kecukupan gizi anak lewat makanan sehat setiap hari.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.