Standar pelayanan minimum MRT Jakarta capai 99,9 persen

Standar pelayanan minimum MRT Jakarta capai 99,9 persen

Jakarta (ANTARA) – Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengungkapkan bahwa capaian standar pelayanan minimum (SPM) MRT Jakarta dalam evaluasi bulanan mencapai 99,9 persen atau nyaris sempurna sehingga mencerminkan komitmen tinggi perseroan itu dalam menjaga mutu layanan transportasi publik.

“Saya sampaikan bahwa standar pelayanan minimum MRT capaiannya nyaris sempurna. Dari setiap layanan, setiap bulan kami evaluasi itu 99,9 persen,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, dalam kelas Media Fellowship Program MRT Jakarta 2025 di Jakarta, Kamis.

Syafrin menegaskan bahwa SPM tidak sekadar regulasi teknis, melainkan lahir dari ekspektasi masyarakat terhadap layanan publik.

Ia menyebut, sesuai Peraturan Gubernur Nomor 95 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) dan Lintas Raya Terpadu (Light Rail Transit/LRT), maka SPM MRT dan LRT mencakup enam aspek utama yakni keselamatan, keamanan, keandalan, kenyamanan, kemudahan dan kesetaraan.

Syafrin menjelaskan bahwa jika salah satu aspek SPM tidak terpenuhi, maka subsidi “public service obligation” (PSO) akan langsung dipotong.

Ia juga menekankan bahwa media sosial berperan penting sebagai alat pemantauan penerapan SPM.

Menurutnya, setiap keluhan dari pengguna, seperti keterlambatan kereta, akan segera ditelusuri dan dikenakan sanksi sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan.

“Kami hormati aturan yang ditetapkan Dinas Perhubungan. Kalau ada gangguan, seperti sinyal antara Blok M dan ASEAN, meski hanya beberapa menit, tetap kami anggap pelanggaran dan kami bayar konsekuensi,” ujar Tuhiyat.

Ia juga menambahkan, pihaknya responsif terhadap semua komplain dari pengguna.

Salah satu pengguna MRT Jakarta, Jay, yang bekerja sebagai pegawai swasta, mengakui keunggulan MRT dibandingkan moda transportasi umum lainnya.

“Dari semua transportasi umum, saya paling nyaman pakai MRT. Selain layanan dan fasilitas yang oke, penumpangnya juga lebih tertib,” kata Jay saat dihubungi terpisah.

Standar pelayanan minimum adalah ukuran minimum pelayanan yang wajib dipenuhi oleh penyedia layanan kepada pengguna jasa.

SPM dilengkapi dengan tolok ukur sebagai pedoman penyelenggaraan dan acuan penilaian kualitas, serta menjadi bentuk kewajiban dan janji penyedia layanan kepada masyarakat untuk menghadirkan pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan ter

Data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta menyebutkan, jumlah penumpang MRT Jakarta pada Juni 2025 mencapai 3.608.591 orang, turun 23.066 orang dibandingkan total penumpang MRT Jakarta pada Mei 2025 yang mencapai 3.631.657 orang.

Berdasarkan data 2024, maka jJumlah penumpang rata-rata harian MRT Jakarta saat ini sekitar 111.534 orang per hari.

Selain itu, untuk semester I 2025, rata-rata harian yang dilaporkan adalah sekitar 117.867 orang per hari

Bahkan MRT Jakarta menyebut, khusus Juni 2025, rata-rata harian mencapai sekitar 126.993 orang per hari.

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.