Amukan Angin Setengah Jam di Ujungberung Bandung Bikin Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

Amukan Angin Setengah Jam di Ujungberung Bandung Bikin Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah atap bangunan rusak dan pohon tumbang akibat angin kencang disertai hujan yang menerjang di Kawasan Bandung Timur, Ujungberung, Kota Bandung, Selasa (4/11/2025).

Sejumlah pohon tumbang berada di depan Masjid Agung Ujungberung, Alun-alun Ujungberung dan di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung.

Menurut Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Andrie Setiawan, hasil pendataan di lapangan dilaporkan terdapat 166 rumah terdampak.

“Kerusakan terjadi di Kelurahan Pasirjati sebanyak 3 unit rumah rusak berat, 1 unit rumah rusak sedang dan 39 unit rumah rusak ringan. Kemudian di Kelurahan Pasanggrahan 11 unit rumah rusak berat, 7 unit rumah rusak sedang dan 14 unit rumah rusak ringan. Kelurahan Cigending 1 unit rumah rusak sedang serta Kelurahan Cisurupan sebanyak 90 unit rumah terdampak,” ujar Andrie saat dihubungi Liputan6, Bandung, Rabu (5/11/2025).

Andrie mengatakan dari keempat kelurahan tersebut, terdapat enam korban dari dua kepala keluarga (KK) warga Kelurahan Cigending, Ujungberung, Kota Bandung.

Andrie menegaskan seluruh data tersebut merupakan laporan per pukul 23.25 WIB Selasa (4/11/2025). Otoritasnya terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Bandung dan aparat kewilayahan setempat dan tentara.

“Mengimbau kepada warga sekitar agar berhati-hati dan tidak beraktivitas di area sekitar. Kondisi saat ini terus membersihkan puing-puing kerusakan rumah,” kata Andrie.

Angin kencang disertai hujan kemarin berdampak pula terbang dan robohnya sejumlah papan reklame di depan Pasar Ujungberung. Beberapa tenda pedagang di depan pasar juga ikut terdampak

Sementara itu asrama tentara Batalyon Zeni Tempur 9/Lang-Lang Bhuana di Jalan AH Nasution pun tak luput dari amukan angin kerap disebut puting beliung tersebut.

Kejadian bencana alam cuaca ekstrem yang berlangsung sekira setengah jam tersebut berlangsung cepat dan berdampak kerusakan.

Usai kejadian bencana alam cuaca ekstrem reda, sejumlah petugas gabungan dari pemerintah kota dan tentara serta polisi langsung membersihkan berbagai material yang mengganggu jalan raya tersebut. Proses itu berlangsung hingga hampir tengah malam.