Percepat SLHS bagi SPPG, Wali Kota Solo Bakal Tindak Petugas yang Persulit Penerbitan Regional 5 November 2025

Percepat SLHS bagi SPPG, Wali Kota Solo Bakal Tindak Petugas yang Persulit Penerbitan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 November 2025

Percepat SLHS bagi SPPG, Wali Kota Solo Bakal Tindak Petugas yang Persulit Penerbitan
Tim Redaksi
SOLO, KOMPAS.com
– Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, berkomitmen untuk mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Saat ini, dari total 23 SPPG yang ada di Solo, hanya 10 yang telah mengantongi SLHS, sementara yang lainnya masih dalam proses verifikasi setelah mengajukan permohonan.
“Tadi 10 yang benar-benar sudah memiliki SLHS. Yang mengajukan banyak, tentunya ini proses verifikasi,” kata Wali Kota Solo,
Respati Ardi
, seusai mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bale Tawangarum, kompleks Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025).
Respati menegaskan bahwa Pemkot mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penerbitan SLHS.
Ia menjelaskan bahwa sertifikat tersebut tidak akan diterbitkan bagi SPPG yang belum memenuhi persyaratan, terutama jika ditemukan adanya bakteri dalam sumber air yang digunakan.
“Kita prinsipnya kehati-hatian. Saya cek tadi ada yang memang ada bakteri, SLHS tidak kita keluarkan. Makanya dia minta untuk ambil air dari yang lain, lha ini yang kita tidak bisa, harga mati. Kalau sudah benar-benar di situ ada bakteri, kita memang benar-benar tidak bisa ngeluarin SLHS,” ungkap Respati.

Lebih lanjut, Respati menekankan bahwa kesehatan warga penerima manfaat program MBG adalah prioritas utama.
“Sumber air harus benar-benar sehat dulu. Jadi untuk kesehatan warga penerima itu harga mati,” tambahnya.
Wali Kota juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan ragu untuk menindak tegas petugas yang mempersulit proses penerbitan SLHS, meskipun sudah ada rekomendasi.
“Kalau yang sudah rekomendasi tapi sampai belum keluar (SLHS) nanti akan kita tindak tegas,” ucapnya.
Sebagai langkah proaktif, Respati menyatakan bahwa Pemkot akan melakukan jemput bola terkait pengurusan SLHS bagi SPPG di Solo.
“Intinya kita akan jemput bola ke mereka. Kalau benar-benar memang airnya bersih dan bagus, kita harus segera jemput bola untuk percepatan SLHS,” ungkapnya.
Dengan upaya ini, Pemkot Solo berharap semua SPPG yang beroperasi di Kota Bengawan dapat memenuhi standar keamanan dan kesehatan yang ditetapkan, sehingga program nasional MBG dapat berjalan dengan baik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.