Kolaborasi antara OpenAI dan Microsoft memasuki babak baru, menyusul finalisasi restrukturisasi internal OpenAI. Kesepakatan ini memperkuat komitmen keduanya dalam mengejar AGI (Artificial General Intelligence) dan visi jangka panjang untuk mencapai superintelligence (kecerdasan super).
Dilansir ZDNet, Jumat (31/10/2025), OpenAI kini menata ulang dengan menetapkan bagian nirlabanya sebagai OpenAI Foundation yang memegang kendali atas pencarian keuntungan OpenAI Group PBC (Public Benefit Corporation).
OpenAI Foundation memegang saham ekuitas di PBC sekitar USD 130 miliar (sekitar Rp 2 kuandriliun) atau setara 26 persen kepemilikan. Foundation bertanggung jawab menyalurkan dana sebesar USD 25 miliar (sekitar 415 triliun) untuk penelitian penyakit dan solusi teknis untuk ketahanan AI.
Sementara itu, Microsoft meningkatkan investasinya dengan memegang saham di OpenAI Group PBC bernilai USD 137 miliar (sekitar Rp 2 kuandriliun) atau sekitar 27 persen dari perusahaan tersebut.
Perusahaan sempat menggelar siaran langsung, di mana CEO OpenAI Sam Altman dan Kepala Ilmuwan Jakub Pachocki membahas peta jalan masa depan perusahaan dan menambahkan lebih banyak warna pada akuisisi tersebut.
Ketentuan Kemitraan Baru
OpenAI menjadi mitra model AI terdepan Microsoft, sedangkan Microsoft memiliki hak kekayaan intelektual dan eksklusivitas API (Application Programming Interface) Azure hingga OpenAI secara resmi menyatakan telah mencapai AGI (platform layanan komputasi cloud milik Microsoft).
Perusahaan-perusahaan tersebut menambahkan ketentuan baru dalam kemitraan ini. Beberapa poin penting yaitu:
Deklarasi AGI dan OpenAI harus melalui verifikasi oleh panel ahli independen.
Hak kekayaan intelektual Microsoft atas model dan produk akan diperpanjang hingga 2032 dan mencakup model yang dikembangkan pasca-AGI.
OpenAI dapat mengembangkan produk dengan pihak ketiga.
Hak kekayaan intelektual Microsoft tidak mencakup perangkat keras (hardware) konsumen.
Meskipun OpenAI menyinggung penataan ulang, namun fokus utamanya adalah menekankan bahwa divisi bisnis beroperasi sebagai perusahaan nirlaba. Mereka tetap menjalankan misi perusahaan termasuk membangun solusi AI untuk permasalahan yang sulit.
Peta Jalan untuk Masa Depan
Altman dan Pachocki membahas tujuan perusahaan untuk mencapai sejumlah target, termasuk kecerdasan super dan otomatisasi penemuan ilmiah.
Kecerdasan super sendiri adalah istilah untuk AI hipotetis yang jauh melampaui kecerdasan manusia di semua bidang, termasuk pemecahan masalah, kreativitas, dan pemahaman emosional.
OpenAI Foundation dan OpenAI Group akan bekerja sama untuk memajukan solusi bagi permasalahan dan peluang sulit yang ditimbulkan oleh kemajuan AI.
Hal itu menjadikan AI sebagai alat yang dapat dimanfaatkan semua orang, membangun sistem aman dan selaras, mendorong penemuan ilmuan, serta memperkuat kerja sama dan ketahanan global.
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/4830830/original/090832700_1715648967-OpenAI_Luncurkan_GPT-4o_AI_Lebih_Cepat_dan_Gratis_untuk_Semua.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)