Duduk Perkara Mata Bocah SD di Palembang Lebam, Diduga Dianiaya Guru

Duduk Perkara Mata Bocah SD di Palembang Lebam, Diduga Dianiaya Guru

Kepala SDN 150 Gandus Palembang Eka Octa Nugraha membantah salah satu gurunya menganiaya korban. Bahkan dia berujar jika informasi yang sudah terlanjur beredar tersebut, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di sekolahnya.

“Kami dari pihak sekolah memastikan tidak ada tindak kekerasan yang terjadi. Karena sebelum ia datang ke sekolah, matanya sudah merah di sebelah kiri,” katanya.

FT sudah membawa korban ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis. Lalu, korban juga dirujuk juga ke Rumah Sakit (RS) Bunda Palembang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Dia merasa kaget dengan informasi yang beredar jika diduga guru yang menganiaya korban, menggunakan cincin. Karena sepengetahuannya, tidak ada satu guru pun yang menggunakan cincin.

Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang ikut turun dalam menangani kasus tersebut. Bahkan Disdik Palembang sudah menanyakan ke para guru, seluruh teman sekelas korban dan keluarga korban.

Kepala Disdik Palembang, Muhammad Affan Prapanca berkata, penyelidikan masih berlangsung dan sejauh ini belum ada indikasi adanya kekerasan yang dilakukan salah satu tenaga pendidik di SDN 150 Gandus Palembang.

“Hasil klarifikasi sementara, tidak ada laporan atau pengakuan dari anak-anak bahwa terjadi penganiayaan. Pemeriksaan masih berjalan, masih menunggu hasil resmi dari dokter,” ujarnya.

Dia berkata, pentingnya menjaga objektivitas publik agar kasus ini tidak berkembang menjadi spekulasi liar. Ia meminta masyarakat menunggu hasil pemeriksaan resmi.

Kasus ini mendapat perhatian dari Wali Kota Palembang Ratu Dewa. Dia datang ke rumah FT di kawasan Gandus Palembang, Senin (3/11/2025) untuk melihat kondisi korban.

Ratu Dewa berkata, seluruh biaya pengobatan dan pendampingan psikologis korban, akan ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.