Kasus IRT Meninggal Dalam Kamar di Medan, Suami Diamankan, Polisi Selidiki Penyebab Kematian Medan 3 November 2025

Kasus IRT Meninggal Dalam Kamar di Medan, Suami Diamankan, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        3 November 2025

Kasus IRT Meninggal Dalam Kamar di Medan, Suami Diamankan, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Polisi masih mendalami penyebab kematian ibu rumah tangga (IRT) inisial SW yang meninggal dunia dalam kamar rumahnya, di Jalan Jawa, Kelurahan Sei Kambing C II, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.
“Saat ini, kami sedang melakukan proses
scientific investigation
. Kami masih menunggu hasil otopsi agar dapat bukti yang cukup,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto saat diwawancarai di Jalan Haji Anif pada Senin (3/11/2025).
Bayu menerangkan, sejumlah saksi telah diperiksa.
Mulai dari suami hingga anak korban diambil keterangannya untuk mengungkap apa yang sebetulnya terjadi pada SW.
Adapun suami korban, inisial A, masih diamankan di Polrestabes Medan.
“Ya benar (A masih diamankan),” sebut Bayu.
Sebelumnya diberitakan, N, warga setempat, menceritakan SW ditemukan meninggal dunia pada Jumat (31/10/2025) siang.
Mulanya, suami korban mendatangi kediaman ibu korban yang berada dekat dari lokasi di Lorong Sidodadi, sekitar pukul 08.00 WIB.
“Suaminya ini bilang istrinya enggak bangun-bangun,” kata N saat ditanyai Kompas.com di lokasi pada Sabtu (1/11/2025).
Mendengar hal itu, ibu korban lekas ke lokasi. Dia terkejut sebab anaknya ternyata sudah meninggal dunia.
Ibu korban lantas curiga.
“Ibunya ini mikir kayak ada yang janggal. Soalnya kan si korban ini sebelumnya sehat-sehat aja. Kok tiba-tiba meninggal,” ucap N.
“Sewaktu jenazah mau dipindahkan ke rumah ibunya, tiba-tiba kakak kandungnya kerasukan. Menjerit kalau suaminya itu yang membunuh korban,” sambungnya.
Kecurigaan keluarga pun menguat ketika mendengar keterangan dari anak korban, bahwa sebelumnya sempat mendengar SW berteriak minta tolong.
“Anaknya ini sempat dengar ibunya menjerit minta tolong tapi kayak sembari dibekap. Nah karena takut, anaknya enggak berani keluar dari kamar, padahal sebelah-sebelahan,” ungkap N.
“Memang jenazah ini tidak ada luka tusuk begitu. Tapi, katanya ada kayak bekas cekekan atau dugaan korban dibekap begitu,” sambungnya.
Alhasil, keluarga mengadu ke Polrestabes Medan.
Jenazah SW dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk menjalani otopsi.
Setelah itu, jenazah dimakamkan.
“Semalam itu, suaminya jadi dibawa polisi. Ya mungkin dimintai keterangan,” sebutnya.
Di lain pihak, Kepala Lingkungan IX, Indra, menyampaikan telah mendapatkan informasi tersebut.
Ia menuturkan, suami korban biasanya bekerja menjalankan usaha depot air.
Di dalam rumah itu, ada korban, suami, serta dua anak.
“Benar, itu adalah warga yang tinggal di lingkungan IX. Meninggalnya tiba-tiba jadi membuat keluarga korban curiga. Semalam masalahnya sudah ditangani polisi,” ucap Indra.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.