Sementara itu anggota komunitas lingkungan dan sosial Munding Dongkol DayeuhKolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Saefulloh Firdaus, yang merupakan salah satu daerah yang terdampak banjir menyebutkan akibat banjir aktivitas warga menjadi terhambat.
Berdasarkan pantauannya Wilayah Bojong Asih Desa Dayeuhkolot ketinggian air pada Sabtu, 1 November 2025 per pukul 06.12 WIB setinggi 130 centimeter di jalan rumah warga.
“Air mulai masuk kemarin (Jumat 31/10/2025) pada pukul 19.00 WIB. Aktivitas seperti biasa mulai terhambat,” ujar Saefulloh kepada Liputan6.com.
Warga sekitar yang bertahan di rumahnya saat terkepung ketinggian air, beralih tempat ke lantai dua karena lantai dasar sudah tergenang.
“Warga sudah tidak memiliki perahu yang biasa dipakai kalau banjir. BPBD belum menyimpan perahu untuk keperluan aktivitas dan kegiatan warga sehari-hari. Hanya tadi pagi BPBD assesment,” kata Saefulloh.
Peristiwa banjir di Kabupaten Bandung terus berulang setiap tahunnya. Kawasan tersebut kerap terkena limpasan dari luapan air Sungai Anak Citarum.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5169253/original/091368400_1742511936-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)