Serapan Pekerja Sektor Industri di Cianjur Lesu, Ini Penyebabnya
Tim Redaksi
CIANJUR, KOMPAS.com
– Dinamika geopolitik internasional seperti konflik dan perang di berbagai negara berdampak besar terhadap sektor industri di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertans) Kabupaten Cianjur, Hero Laksono, mengemukakan bahwa serapan tenaga kerja tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu.
“Pasalnya, banyak perusahaan di Cianjur yang barang produksinya untuk ekspor. Situasi konflik internasional itu mengakibatkan pajak tinggi sehingga perusahaan terpaksa mengurangi tenaga kerjanya di sini,” ujar Hero, ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Senin (27/10/2025) petang.
Imbasnya, ungkap dia, angka pengangguran di Cianjur mengalami kenaikan tahun ini karena beberapa perusahaan mengalami kerugian hingga pailit.
“Dari 2023 ke 2024, angka pengangguran menurun, dari 7,71 persen menjadi 5,99 persen. Namun, tahun ini, berdasarkan data BPS, angkanya naik jadi 6,5 persen. Beberapa perusahaan tidak lagi membuka lowongan pekerjaan, bahkan merumahkan banyak pekerjanya,” terang dia.
Lebih lanjut, dikemukakan Hero, di tengah melemahnya serapan tenaga kerja di sektor industri formal, sektor industri rumah tangga seperti usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) justru mengalami kenaikan yang signifikan.
“Sebenarnya ini tidak terlepas dari komitmen pemerintah daerah juga dalam mengembangkan sektor UMKM untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan,” ucapnya.
Namun, Hero berharap tahun depan tren pekerjaan padat karya, terutama di sektor formal kembali positif sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja, sekaligus menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Cianjur.
“Karenanya, aplikasi pencari kerja seperti SIAPKerja Kemenaker RI akan lebih disosialisasikan lagi supaya lebih diketahui seluruh lapisan masyarakat,” ujar Hero.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Serapan Pekerja Sektor Industri di Cianjur Lesu, Ini Penyebabnya Bandung 28 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/23/68f96301c87d1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)