Hampir Separuh Tol Pejagan–Cilacap Akan Lintasi Banyumas, Nilai Investasi Capai Rp 27 Triliun
Tim Redaksi
BANYUMAS, KOMPAS.com
– Jalan Tol Pejagan–Cilacap di Jawa Tengah akan dibangun sepanjang 95,3 kilometer, dengan hampir separuh ruasnya berada di wilayah Kabupaten Banyumas.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rachman Arief Dienaputra, mengatakan Banyumas menjadi daerah dengan porsi trase jalan tol terpanjang dalam proyek ini.
“Banyumas sekitar 40 sekian kilometer, (jadi) hampir persennya ada di Banyumas,” kata Rachman saat audiensi dengan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Rumah Dinas Bupati, Kamis (23/10/2025).
Rachman menjelaskan, proyek Tol Pejagan–Cilacap akan melintasi empat kabupaten, yakni Brebes, Tegal, Banyumas, dan Cilacap, dan dibagi menjadi lima seksi pembangunan.
“Ada lima seksi, dua seksi di Brebes, dua seksi ada di Banyumas, yaitu interchange Wangon dan interchange Ajibarang, dan satu di Cilacap, yaitu interchange Lebeng,” jelasnya.
Menurut Rachman, pembangunan akan dilakukan bertahap berdasarkan hasil survei dan tingkat kepadatan lalu lintas di masing-masing ruas.
“Tadi Pak Kepala Dinas Perhubungan menyampaikan bahwa secara kondisi trafik, ruas Ajibarang–Wangon cukup padat. Nanti dari hasil survei kelihatan, dari sana baru kami tetapkan mana yang dibangun terlebih dahulu,” ujarnya.
Nilai investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan Tol Pejagan–Cilacap mencapai Rp 27 triliun, di luar biaya pembebasan lahan.
“Nilai totalnya 27 triliun, di luar pembebasan lahan, ini hanya untuk konstruksinya. Berarti sekitar 300 miliar per kilometer,” ungkap Rachman.
Dengan dukungan pemerintah daerah, Rachman optimistis percepatan pembangunan dapat segera terealisasi.
Menurutnya, keberadaan tol ini akan memangkas waktu tempuh Purwokerto–Jakarta, dari sekitar tiga jam menjadi hanya 1–1,5 jam untuk jarak Purwokerto–Pejagan.
“Waktu tempuh dari Purwokerto ke Pejagan sekarang sekitar 3 jam. Mudah-mudahan dengan ada jalan tol ini bisa 1,5 jam atau 1 jam barangkali,” ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan fisik Tol Pejagan–Cilacap akan dimulai pada tahun 2029.
Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap pra studi kelayakan (pre-feasibility study) yang dikerjakan dengan dukungan pemerintah Australia dan ditargetkan rampung pada Januari 2026.
Setelah tahap itu selesai, proyek akan masuk ke proses perizinan teknis, termasuk rekomendasi dari Kementerian ATR/BPN dan izin lingkungan dari KLHK.
“Begitu desain detail selesai, proyek ini baru bisa dilelang. Jadwal sementara, pelelangan dilakukan pada kuartal IV 2026, sekitar Agustus,” kata Rachman.
Jika seluruh tahapan berjalan sesuai rencana, penandatanganan kontrak proyek ditargetkan bisa dilakukan pada 2027, dilanjutkan dengan pembebasan lahan sebelum konstruksi dimulai.
“Kita doakan sama-sama saja supaya ini bisa segera diselesaikan kajian studinya. Kemudian ini nanti bisa segera dilakukan pelelangan,” tutup Rachman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hampir Separuh Tol Pejagan–Cilacap Akan Lintasi Banyumas, Nilai Investasi Capai Rp 27 Triliun Regional 23 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/23/68fa31b7b5474.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)