Dengan sistem ini, kamu bisa membeli pecahan kecil dari saham besar seperti Tesla, Microsoft, atau Meta, tanpa membayar harga penuh satu lot. Ini adalah salah satu alasan mengapa saham ter-tokenisasi semakin diminati oleh investor ritel.
Sebagai contoh, ketika harga saham Tesla mencapai ribuan dolar AS di pasar, investor dapat membeli pecahan kecil dalam bentuk token melalui platform berbasis blockchain seperti Pintu atau bursa crypto lainnya.
Bagaimana Cara Kerja Tokenisasi Saham
Setiap tokenisasi saham didukung oleh saham nyata yang disimpan oleh lembaga kustodian resmi. Token ini kemudian diterbitkan di blockchain oleh penerbit terpercaya, menjamin bahwa nilai token selalu mencerminkan harga saham asli.
Sebagai investor, kamu melakukan trading dengan membeli dan menjual tokenisasi saham di platform yang menawarkan layanan tersebut, seperti Pintu, Kraken, atau Coinbase. Prosesnya mirip dengan perdagangan crypto biasa, namun pergerakan harganya mengikuti nilai saham di bursa global.
Sebagai contoh, jika kamu ingin melacak pergerakan saham coin, maka kamu bisa melihatnya langsung di aplikasi Pintu. Ini memberikan kamu transparansi harga dan fleksibilitas waktu trading tanpa terikat pada jam bursa seperti di pasar saham tradisional.
Perbedaan Saham Ter-tokenisasi dan Saham Biasa
Walaupun terlihat serupa, saham ter-tokenisasi memiliki beberapa perbedaan penting dibandingkan saham biasa:
Waktu Perdagangan – Saham tradisional hanya dapat diperdagangkan selama jam bursa, sementara saham ter-tokenisasi dapat diperdagangkan selama 24 jam penuh.
Kepemilikan Pecahan – Investor bisa membeli sebagian kecil dari saham melalui token, sedangkan di bursa tradisional umumnya harus membeli minimal satu lot.
Teknologi Blockchain – Saham ter-tokenisasi beroperasi di atas blockchain, sehingga transaksi menjadi lebih transparan, aman, dan efisien.
Likuiditas Global – Karena diperdagangkan di bursa crypto internasional, saham ter-tokenisasi menawarkan akses pasar yang jauh lebih luas.
Dengan adanya konsep tokenisasi saham, batasan antara dunia finansial tradisional dan digital semakin tidak jelas. Investor kini tidak hanya menjadi pemilik aset digital, tetapi juga memiliki bagian dari saham perusahaan-perusahaan besar di dunia.
