Cerita Warga Terjebak Genangan di Semarang-Demak, Terpaksa Telat Kerja Regional 22 Oktober 2025

Cerita Warga Terjebak Genangan di Semarang-Demak, Terpaksa Telat Kerja
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        22 Oktober 2025

Cerita Warga Terjebak Genangan di Semarang-Demak, Terpaksa Telat Kerja
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (21/10/2025) sore, membuat sejumlah ruas jalan di wilayah Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah, tergenang.
Akibatnya, arus lalu lintas dari arah Demak menuju Semarang tersendat, bahkan beberapa kendaraan roda dua tampak mogok di tengah jalan.
Bagi warga yang bekerja di Semarang, kondisi ini menjadi momok setiap kali musim hujan tiba.
Salah satunya Rudi (34), warga Kecamatan Karangtengah, Demak, yang bekerja di sebuah pabrik di kawasan Kaligawe.
Ia mengaku berangkat lebih pagi dari biasanya, namun tetap tiba terlambat karena terjebak genangan.
“Biasanya 30 menit sampai, ini dua jam lebih. Saya muter lewat jalan alternatif,” ujar Rudi saat ditemui di sekitar lokasi Jalan Padi Raya Semarang, Rabu (22/10/2025).
Siti Marlina (29), warga Sayung, Demak, yang bekerja di salah satu kantor ekspedisi di Semarang Timur, mengaku harus absen setengah hari karena tidak bisa melintas di jalur utama Genuk.
“Sudah coba lewat jalur tol Demak–Semarang, tapi antre panjang banget. Akhirnya saya balik dulu, nunggu air agak surut,” tutur Siti.
“Sudah tidak setinggi tadi malam,” kata Endro saat dikonfirmasi.
Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Selasa sore mengakibatkan genangan di sejumlah titik.
“Beberapa titik tergenang dan beberapa kejadian alam,” lanjutnya.
BPBD Kota Semarang juga sudah melakukan assessment, kaji cepat dan penanganan darurat untuk menangani genangan itu.
“Beberapa wilayah masih terdapat genangan, namun mengalami tren surut,” ungkap Endro.
Untuk tinggi genangan juga bervariatif, mulai dari 10 sentimeter hingga 40 sentimeter. Endro juga mengimbau agar warga selalu waspada terhadap fenomena alam.
“Tidak hanya banjir tapi juga longsor dan puting beliung yang perlu jadi perhatian,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.