Balita Diduga Meninggal Akibat Salah Suntik di Bekasi, Ini Penjelasan RS
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com
– Rumah Sakit Tiara Bekasi, Babelan, Kabupaten Bekasi buka suara terkait beredarnya kabar yang menyebut seorang balita meninggal akibat salah suntik.
Humas RS Tiara Bekasi, Rudi Ano menjelaskan, membantah informasi tersebut.
“Kalau berita yang beredar itu yang pasti tidak benar. Jadi pasien itu bukan meninggal di IGD datang langsung disuntik tidak, jadi ada proses” ujar Rudi ketika ditemui di lokasi, Senin (20/10/2025).
Ia memastikan pihak RS sudah menangani balita atas nama BAS (3) sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Kita berduka cita yang dalam atas kepergian almarhum. Intinya semua yang dilakukan oleh kami di tim medis ini sudah sesuai dengan SOP,” ujar dia.
Mulanya, pasien dan keluarga datang ke RS itu pada Kamis (16/10/2025) pukul 06.00 WIB.
Pasien datang ke IGD RS Tiara dengan keluhan demam, batuk, dan disertai diare.
Perawat melakukan asesmen dan dokter yang berjaga di IGD juga melakukan tindakan dan terapi.
“Dokter kami juga yang menjaga di IGD langsung melakukan tindakan dan terapi, sampai dengan menelpon dokter spesialis anak untuk visit ke IGD,” tutur Rudi.
Ternyata dari hasil pemeriksaan tersebut, berdasarkan hasil penunjang, pasien didiagnosis pneumonia (radang paru) dan morbili (campak).
“Akhirnya kemudian dokter menyarankan ini harus dirawat. Dari IGD kemudian dinaikkan, dirawat di lantai dua di ruang perawatan,” ucap dia.
Setelah dirawat, pasien tersebut kejang karena demam tinggi.
Tenaga medis memberikan injeksi penurun demamnya melalui infus. Tak lama kemudian, pasien kejang kembali
Dokter lantas menyarankan injeksi antibiotik untuk mencegah infeksi campak serta radang paru sekaligus untuk menekan virusnya.
“Terjadi pemburukan, pasien terus menurun kondisinya. Akhirnya dokter menyarankan bahwa ini harus masuk ruang intensif di PICU kami. Di ruang intensif kita juga sudah dilakukan tindakan,” kata Rudi.
Dokter kemudian menjelaskan kepada pasien dan keluarga terkait kondisi pasien. Termasuk kemungkinan terburuk pasien yakni meninggal dunia sebagai risiko penanganan lanjutan.
“Akhirnya kita edukasi untuk pemasangan alat bantu napas. Keluarga pasien sudah kita edukasi dan sudah tanda tangan setuju. Tepat di pukul 17.55 di hari Jumat, tanggal 17 Oktober, pasien meninggal dunia,” ujar dia.
Sebelumnya beredar di media sosial unggahan akun @bekasikab.info yang menyebut seorang balita meninggal dunia akibat salah suntik pada Jumat (17/10/2025).
“Peristiwa ini sontak mengejutkan warga dan menimbulkan banyak pertanyaan terkait prosedur medis di rumah sakit tersebut,” tertulis dalam keterangan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Balita Diduga Meninggal Akibat Salah Suntik di Bekasi, Ini Penjelasan RS Megapolitan 20 Oktober 2025
/data/photo/2019/01/17/2546877970.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)