Penanggung jawab kegiatan, Akbari Alexander, tak lari dari tanggung jawab. Dia mengakui kesalahan dengan kepala tertunduk.
“Begitu kejadian, kami langsung evakuasi korban. Kami tanggung semua biaya pengobatan,” katanya.
Akbari menggambarkan kondisi sebelum Rainbow Slide ambruk. Dia menyebut, wahana itu dipenuhi orang dewasa, bukan anak-anak.
“Wahana itu untuk anak-anak, maksimal lima orang sekali main. Tapi tadi malam banyak orang tua ikut naik, bahkan beberapa naik tangga atas untuk foto. Beban berlebih, penyangga tak kuat,” kata dia.
Akbari mengatakan, sebelum dibuka, wahana itu telah diuji selama tiga hari, izin sudah diproses, dan semua berjalan sesuai prosedur. Namun, insiden nahas itu terjadi lantar pengunjung membludak.
“Antusias pengunjung sangat tinggi, kru kewalahan. Kami sudah mengimbau, tapi situasi sulit dikendalikan,” kata dia.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5385013/original/065435800_1760865388-WhatsApp_Image_2025-10-19_at_16.12.49.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)