Ramai Aduan Warga soal MBG di Blora, Bupati Laporkan SPPG Bermasalah ke BGN
Tim Redaksi
BLORA, KOMPAS.com
– Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora mengakui banyak masukan dari masyarakat terkait dengan pelaksanaan program tersebut.
Pembina Satgas MBG Blora sekaligus Bupati Blora, Arief Rohman, mengatakan pihaknya mengetahui problematika program tersebut setelah menerima masukan dari masyarakat.
“Ya, kita tentunya menerima masukan, kritik, saran dari masyarakat terkait dengan MBG,” ucap Arief saat ditemui usai melantik para pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sama (PPPK) di Alun-alun Blora, Jawa Tengah, Jumat (17/10/2025).
Masyarakat dapat melapor dan bertanya langsung terkait program MBG setelah pemerintah kabupaten (pemkab) Blora membuka saluran aduan dengan nomor 08112655601 beberapa waktu lalu.
Dari banyaknya aduan dan masukan dari masyarakat, Arief juga mengetahui adanya menu makanan yang terdapat belatung dan beberapa yang memang tidak layak konsumsi bagi para penerima manfaat.
Dengan laporan dari masyarakat tersebut, pihaknya mewanti-wanti kepada para Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memiliki standar yang baik dalam mengelola makanan.
“Kemarin ada laporan juga, ya kita akan berikan peringatan untuk punya standar menu yang memang baik,” kata dia.
Selain itu, sebagai pembina, dirinya akan meminta satgas untuk melaporkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait dapur-dapur yang masih dianggap kurang layak dalam mengelola menu MBG.
“Kami minta dari satgas untuk dapur-dapur yang memang tidak memenuhi standar, nanti kita akan berikan peringatan untuk kita rekomendasikan kepada BGN Pusat untuk dibuat juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) yang memberi ketegasan agar semuanya punya standar yang baik soal MBG,” terang dia.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa tidak mengenakkan terjadi pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan kepada penerima manfaat di Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Dalam video yang beredar, terlihat menu MBG yang terdiri dari tahu, anggur merah, hingga bakso.
Di dalam bakso tersebut, terdapat sejumlah ulat atau belatung yang bergerak dari pentol bakso yang berada di dalam menu makanan tersebut.
Koordinator Wilayah (Korwil) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita, membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Artika mengatakan peristiwa tidak mengenakkan tersebut terjadi di Dukuh Medang, Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, pada Rabu (15/10/2025).
“Kejadiannya kemarin, di Medang,” ucap dia saat dihubungi wartawan pada Kamis (16/10/2025).
Setelah mengetahui adanya peristiwa tersebut, pihaknya kemudian melakukan berbagai langkah agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.
“Yang pertama tetap kami konfirmasi ke dapur tersebut, itu benar enggak untuk kita konfirmasi kenapa bisa kejadian seperti itu,” kata dia.
Selanjutnya, pihaknya juga sudah memberikan arahan kepada dapur MBG tersebut agar lebih berhati-hati dalam membeli bahan makanan.
“Kemudian memberikan arahan atau nasihat supaya lebih teliti lagi dalam pembelian bahan baku dan lainnya diperhatikan SOP (standar operasional prosedur)-nya,” terang dia.
Selain itu, untuk mengetahui secara lengkap kronologi peristiwa tersebut, pihaknya mempersilakan untuk menemui ataupun menghubungi dapur MBG yang bersangkutan.
Namun, terkait peristiwa tersebut, Artika mengaku tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi bagi dapur MBG yang bermasalah.
“Kita enggak punya kewenangan untuk itu,” ujar dia.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora melarang adanya ulat dalam menu yang disajikan kepada para penerima manfaat.
Ketua Satgas MBG Blora, Sri Setyorini, menegaskan pihaknya bakal melaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) apabila dalam menu MBG terdapat ulat.
Hal tersebut disampaikan pada saat melaksanakan rapat koordinasi (rakor) program MBG yang dihadiri oleh para ahli gizi, kapolsek, danramil, sejumlah mitra SPPG, dan para pejabat lainnya di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Jawa Tengah, pada Senin (13/10/2025).
“Jangan sampai ada ulat muncul yang telah disajikan untuk anak. Aku gak tanggung-tanggung mesti
tak viralke neng nggone
kepala BGN. Oke nggih? Catet,” tegas dia.
Sri Setyorini, atau akrab disapa Budhe Rini, itu tidak mau lagi ada aduan atau laporan tentang adanya ulat dalam menu MBG yang disajikan.
Apabila ditemukan ada ulat dalam menu MBG, maka pihaknya tidak segan untuk melaporkan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut ke BGN.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Ramai Aduan Warga soal MBG di Blora, Bupati Laporkan SPPG Bermasalah ke BGN Regional 18 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/18/68f2e2a4b3bab.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)