SPPG Kebongunung Purworejo: Dapur Gizi Mulai Mulai Dini Hari, Buka Peluang Kerja Warga Sekitar
Tim Redaksi
PURWOREJO, KOMPAS.com
– Saat sebagian besar warga masih terlelap, kesibukan sudah mulai menggeliat dari sebuah dapur di wilayah Kebongunung, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Di dapur itu, puluhan orang sibuk menanak nasi, memotong sayur, dan menyiapkan lauk bergizi untuk ribuan siswa sekolah dasar.
Total ada 47 pekerja dan beberapa staf yang berjuang mensukseskan program unggulan Presiden Prabowo ini.
Dapur tersebut adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebongunung, yang sejak 6 Oktober 2025 menjadi salah satu ujung tombak pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak sekolah sekaligus menekan angka stunting di daerah.
Kepala SPPG Kebongunung, Andi Syahputro Yogyo Prayogo, menuturkan bahwa aktivitas dapur dimulai sejak pukul 02.00 dini hari.
Saat itu, para relawan sudah mulai memasak bahan-bahan makanan yang telah disiapkan sebelumnya.
“Kami mulai masak sekitar pukul dua pagi. Setelah itu dilanjutkan proses pengecekan dan persiapan distribusi. Sekitar pukul enam, makanan sudah dikirim ke sekolah-sekolah,” ujar Andi saat ditemui di sela aktivitasnya, Jumat (17/10/2025).
SPPG Kebongunung saat ini melayani 3.149 penerima manfaat dari 17 sekolah di wilayah Kecamatan Loano.
Menu makanan disusun oleh ahli gizi setiap minggu, disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi dan permintaan khusus dari siswa.
“Kami bahkan menerima pesan dari sekolah terkait anak-anak yang alergi makanan tertentu. Ada siswa yang alergi nasi dan telur. Untuk yang alergi nasi, kami ganti dengan sumber karbohidrat lain yang setara kalorinya,” jelasnya.
Andi menambahkan, setiap makanan yang disiapkan tidak hanya bergizi, tetapi juga melewati proses kebersihan yang ketat.
Menariknya, bahan baku yang digunakan oleh SPPG Kebongunung bersumber dari petani dan koperasi lokal, bukan dari pemasok besar.
Dengan begitu, program ini tidak hanya membantu pemenuhan gizi anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Kita sudah kerja sama dengan petani lokal. Jadi masyarakat sekitar juga ikut merasakan manfaat ekonomi dari program ini,” ujar Andi.
Bagi Andi, program MBG telah membawa dampak nyata.
Selain menurunkan potensi stunting, juga membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar.
Banyak warga yang kini bekerja sebagai tenaga masak, sopir distribusi, hingga penyedia bahan pangan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
SPPG Kebongunung Purworejo: Dapur Gizi Mulai Mulai Dini Hari, Buka Peluang Kerja Warga Sekitar Regional 17 Oktober 2025
/data/photo/2025/10/17/68f1d5fb149a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)