Bapanas kirim tim cek gudang Bulog, pastikan kualitas beras terjaga

Bapanas kirim tim cek gudang Bulog, pastikan kualitas beras terjaga

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan pihaknya mengirim tim untuk mengecek gudang Perum Bulog secara acak sebagai langkah memastikan kualitas beras tetap terjaga dan layak dikonsumsi masyarakat di seluruh Indonesia.

“Badan Pangan kirim tim ke Bulog untuk cek secara random. Apalagi, gudangnya ada 1.580,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Dia menyampaikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog untuk dibagikan ke masyarakat harus berada di kualitas yang baik.

Saat ini, program penyaluran yang masih berjalan berupa bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras.

Arief juga mengaku telah meminta jajaran Bulog untuk melaksanakan pengecekan ke gudang-gudang.

Hal itu penting karena tidak boleh ada beras Bulog berkualitas kurang baik yang sampai ke masyarakat, baik sebagai penerima bantuan pangan maupun sebagai pembeli.

“Intinya, kalau beras yang dibagikan ke masyarakat harus bagus. Tidak boleh alasan apapun. Jadi, Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk menyalurkan bantuan pangan. Itu harus bagus. Lalu, pelaksanaan SPHP beras juga harus bagus. Tidak boleh ada yang kualitasnya jelek,” ujar Arief.

Menurutnya, di gudang penyimpanan beras umumnya terdapat stok lama, stok baru, dan sebagian yang memerlukan perlakuan khusus, namun ketika sampai ke konsumen harus dalam kondisi baik dan aman.

“Tapi, kalau sampai ke customer harus bagus. Harus aman juga,” tegasnya.

Dia juga mengaku telah meminta jajaran di Bulog, mulai dari direksi, pimpinan wilayah (pimwil) sampai pimpinan cabang (pimca), untuk memastikan kualitas tersebut.

Ia mendorong ada tahapan pemrosesan ulang untuk menjaga mutu stok beras sebelum disalurkan.

“Saya sudah komunikasi sama teman-teman Bulog. Tidak boleh ada beras yang jelek yang sampai keluar. Tapi, kalau di gudang Bulog itu kan pasti ada yang perlu diproses, kan ada tahapannya. Tahapannya di reprocess dulu,” jelasnya.

Bagi Arief, stok beras di Bulog memang perlu senantiasa dijaga karena dibutuhkan pemerintah sebagai intervensi tatkala produksi dan konsumsi beras secara bulanan tidak seimbang.

Pada momentum tersebut, harga beras kerapkali meninggi. Masyarakat memerlukan alternatif beras yang berkualitas baik, tapi masih dengan harga yang di bawah pasaran.

Dijelaskan pada periode November 2025 hingga Februari 2026, produksi beras diperkirakan tidak setinggi bulan-bulan sebelumnya sehingga kondisi ini perlu diantisipasi bersama karena kebutuhan dan produksi dipastikan tidak seimbang.

Stok Bulog yang tersedia saat ini diproyeksikan menjadi penyangga penting untuk menutup kekurangan tersebut hingga memasuki panen raya, sehingga pasokan beras ke masyarakat tetap aman dan stabil.

“Dan, saya juga wanti-wanti. Jangan sampai stok ini tidak keluar, karena nanti di bulan Maret, April, waktunya menyerap panen hasil produksi dalam negeri,” ucap Arief.

“Pokoknya target (penyaluran beras) SPHP 1,3 juta ton harus diselesaikan. Masih sekitar 1 juta ton lagi sampai Desember 2025. Realisasi SPHP hari ini dari awal tahun sudah 422 ribu ton,” tambah Arief.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.