62 Siswa SMPN 1 Boyolangu Diduga Keracunan MBG, Polisi dan Dinkes Telusuri Penyebabnya Surabaya 13 Oktober 2025

62 Siswa SMPN 1 Boyolangu Diduga Keracunan MBG, Polisi dan Dinkes Telusuri Penyebabnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

62 Siswa SMPN 1 Boyolangu Diduga Keracunan MBG, Polisi dan Dinkes Telusuri Penyebabnya
Tim Redaksi
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
– Sebanyak 62 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung Jawa Timur dibawa ke puskesmas dan rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hingga Senin (13/10/2025) sore, 20 siswa masih menjalani perawatan. Petugas Polres Tulungagung dan Dinas Kesehatan tengah menelusuri sumber penyebab keracunan tersebut.
Sejak Senin pagi hingga sore, satu per satu siswa dibawa ke Puskesmas Boyolangu Tulungagung dengan keluhan pusing, mual, muntah, dan lemas.
Mereka diketahui baru saja mengonsumsi menu MBG berupa nasi kuning, ayam kecap, timun, tomat, salak, dan susu kotak.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Anna Sapti Saripah membenarkan adanya kasus gangguan pencernaan massal tersebut.
Pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi bersama kepolisian dan puskesmas setempat.
“Kami sudah mengambil sejumlah sampel dari muntahan korban, sisa makanan, dan makanan di dapur penyedia MBG, yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung Anna Sapti Saripah, Senin (13/10/2025).
Pihak Dinas Kesehatan juga telah mengirimkan sampel makanan ke tiga laboratorium, yakni Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK) Surabaya, Laboratorium RSUD dr Iskak Tulungagung, serta Laboratorium Kesehatan Daerah Tulungagung.
“Hasil uji laboratorium akan keluar dalam waktu sekitar tujuh hari ke depan dan menjadi dasar penentuan penyebab pasti dugaan keracunan,” ucap Anna.
Selain itu, tim kesehatan melakukan
swab rectal
terhadap para penjamah makanan untuk memastikan ada atau tidaknya kontaminasi bakteri penyebab penyakit.
Guna mengantisipasi tambahan pasien, Dinas Kesehatan menyiagakan sejumlah puskesmas di sekitar wilayah distribusi MBG, termasuk di Boyolangu, Campurdarat, Besole, Besuki, Bandung, Pakel, dan Bangunjaya.
Dua rumah sakit rujukan, RSUD dr Iskak dan RSUD dr Karnaeni Campurdarat juga disiapkan menghadapi kemungkinan lonjakan pasien.
Anna menuturkan, sebagian besar siswa telah menunjukkan kondisi yang membaik dan mendapat perawatan intensif.
“Yang terpenting sekarang adalah memastikan semua siswa dalam kondisi aman dan mendapatkan perawatan terbaik. Penyelidikan tetap kami lanjutkan bersama pihak kepolisian dan tim laboratorium,” ujar Anna.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Tulungagung, terdapat 1.120 siswa SMP Negeri 1 Boyolangu yang menerima dan mengonsumsi menu MBG.
Dari jumlah total tersebut, 62 siswa mengalami keluhan gangguan pencernaan serta keringat dingin.
Sebanyak 58 kasus rawat jalan yang berkeluhan di antaranya menjalani observasi dan perawatan di Puskesmas Boyolangu.
Saat ini, 38 orang sudah pulang, tersisa 20 orang masih dirawat di Puskesmas Boyolangu.
Adapun empat siswa yang dirujuk ke RSUD dr Karnaeni Campurdarat dalam kondisi stabil, dan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium lanjutan.
Hingga Senin sore, petugas gabungan dari Dinkes dan Satreskrim Polres Tulungagung masih terus mengumpulkan data epidemiologi untuk memastikan penyebab pasti kasus dugaan keracunan makanan di sekolah tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.