Neodymium dan praseodymium digunakan untuk membuat motor magnet permanen, teknologi yang mengubah listrik dari baterai menjadi gerakan, seperti memutar roda mobil listrik.
Motor jenis ini juga dapat bekerja sebaliknya, mengubah gerak menjadi listrik, misalnya melalui putaran baling-baling turbin angin.
Logam tanah jarang ini disebut langka, meski sebenarnya unsur-unsur tersebut cukup melimpah di kerak bumi. Unsur cerium misalnya, lebih banyak daripada timah atau timbal.
Tantangannya adalah menemukan deposit dengan konsentrasi tinggi yang cukup ekonomis untuk ditambang.
Proses ekstraksinya juga berisiko terhadap lingkungan, karena membutuhkan air dan energi dalam jumlah besar untuk memisahkan logam dari batuan.
Penambangan juga berpotensi mencemari tanah dan air tanah, mengingat logam tanah jarang sering ditemukan bersama unsur radioaktif seperti uranium dan thorium.
Pada dekade 1960-1980-an, AS sempat menjadi produsen terbesar logam tanah jarang, sebelum China mengambil alih dengan operasi berbiaya rendah yang membanjiri pasar global dan membangun hampir monopoli di rantai pasok dunia.
China kini menyumbang sekitar 70% produksi global. Negara itu menghasilkan 270.000 ton logam tanah jarang pada 2024 — dua kali lipat dibanding lima tahun sebelumnya, menurut data US Geological Survey. AS berada jauh di posisi kedua dengan 45.000 ton.
Dominasi China diperkuat oleh cadangan besar yang dimilikinya, hampir separuh dari total dunia, yakni sekitar 44 juta ton, lebih dari dua kali lipat cadangan Brasil di posisi kedua.
