Kabar tenggelamnya Mbah Kasino cepat menyebar ke seluruh kampung. Warga berbondong-bondong datang, sebagian berusaha menolong dengan alat seadanya, sementara lainnya segera menghubungi petugas. Tak lama berselang, tim SAR gabungan bersama BPBD Gunungkidul, relawan, dan aparat TNI-Polri tiba di lokasi.
Air yang dalam serta ruang udara yang sangat terbatas di dalam bak membuat penyelam kesulitan bergerak. Beberapa kali, anggota tim penyelam harus naik ke permukaan untuk mengambil udara sebelum kembali menyelam mencari posisi korban.
“Kedalamannya sekitar enam meter. Ruang gerak di bawah sempit sekali. Kita harus hati-hati agar tidak kehabisan oksigen,” ungkap Serka Banny Tunarno, Babinsa Beji yang turut membantu proses evakuasi.
Serka Banny bahkan ikut turun langsung ke dalam bak mata air, bergantian dengan penyelam lain untuk mengangkat tubuh korban. Sementara di atas, warga dan petugas berjaga dengan alat bantu seadanya, menyiapkan tali, selang udara, hingga penerangan tambahan.
Hampir dua jam upaya penyelamatan dilakukan. Suasana semakin haru ketika tubuh Mbah Kasino akhirnya berhasil diangkat ke permukaan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Beberapa warga tak mampu menahan air mata menyaksikan pengorbanan sang kakek yang mencoba menyelamatkan cucunya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376502/original/024580500_1760005998-Evakuasi_Mbah_Kasino_tenggelam_di_mata_air_Gunungkidul.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)