Pemkot Jaktim gelar sosialisasi pertanian perkotaan di Ciracas

Pemkot Jaktim gelar sosialisasi pertanian perkotaan di Ciracas

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) melalui Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) menggelar sosialisasi mengenai pertanian perkotaan (urban farming) di Kecamatan Ciracas.

“Kegiatan ini sangat bagus untuk mendorong program ketahanan pangan dan urban farming agar semakin maju, profesional, dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kepala Seksi Ketahanan Pangan dan Pertanian Sudin KPKP Jakarta Timur Hendra Junianto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Dia menyebutkan sosialisasi tersebut digelar di Kecamatan Ciracas karena sebagian besar warga di wilayah itu aktif dalam kegiatan urban farming.

“Materi yang kami berikan berkaitan dengan budi daya pertanian dan perikanan di lahan sempit,” ucap Hendra.

Melalui sosialisasi itu, Pemkot Jaktim berupaya membentuk warga Kecamatan Ciracas agar menjadi pionir, atau tulang punggung pengembangan urban farming di wilayah setempat.

“Selain untuk menambah wawasan, kegiatan ini juga menjadi ajang pemantauan sejauh mana kiprah mereka dalam mengembangkan urban farming,” ujar Hendra.

Sosialisasi yang dilakukan di Ciracas pada Selasa (7/10) itu merupakan kegiatan ke-9 dari target 10 kecamatan. Rencananya, sosialisasi terakhir akan dilaksanakan di Kecamatan Cipayung pada 21 Oktober 2025.

Hendra pun berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengenai urban farming.

Selain itu, pertanian perkotaan tersebut juga diharapkan dapat mendukung program pemerintah pusat dalam penguatan ketahanan pangan nasional.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Ciracas Mujiono mengatakan kegiatan sosialisasi dan evaluasi kelautan, pertanian, dan ketahanan pangan itu diikuti sebanyak 80 peserta.

Menurut dia, sosialisasi itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya petugas PPSU, kader PKK, serta pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).

“Pasalnya, mereka setiap hari berkecimpung dalam kegiatan urban farming di wilayah masing-masing,” tutur Mujiono.

Lebih lanjut, dia mengharapkan agar kelompok tani dan para penggiat urban farming di RPTRA, lahan kosong, permukiman warga, atas atap (rooftop), maupun perkantoran semakin memahami pentingnya pengembangan urban farming di lingkungan masing-masing.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.