Bank Sampah Syarat Dana Hibah Rp 100 Juta, RW di Bekasi Kesulitan Cari Lahan Megapolitan 7 Oktober 2025

Bank Sampah Syarat Dana Hibah Rp 100 Juta, RW di Bekasi Kesulitan Cari Lahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

Bank Sampah Syarat Dana Hibah Rp 100 Juta, RW di Bekasi Kesulitan Cari Lahan
Tim Redaksi
BEKASI, KOMPAS.com –
Sejumlah pengurus Rukun Warga (RW) di Kota Bekasi mengaku kesulitan untuk mendapatkan dana hibah Rp 100 juta per RW yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Adhianto.
Salah satu kendala utama adalah belum terbentuknya bank sampah, yang menjadi salah satu syarat pencairan dana hibah tersebut.
Ketua RW 03 Kelurahan Kalibaru, Suhanda, mengatakan wilayanya belum memiliki bank sampah di wilayah yang menaungi sembilan RT tersebut.
“Nah, kendalanya karena sebelum saya jadi RW, RW-RW sebelumnya itu belum ada bank sampah di lingkungan nih,” ujar Suhanda saat ditemui di kediamannya, Selasa (7/10/2025).
Menurut Suhanda, wilayahnya mengalami kendala karena tidak memiliki lahan untuk mendirikan bank sampah. Ia bersama pengurus RT pun berinisiatif mencari solusi agar bisa memanfaatkan lahan kosong milik pihak lain.
“Posisi enggak punya tanahnya, makanya kami bernego ada tanah agak lapang cuma punya orang, nanti kami izin karena tanahnya itu artinya ada tapi tidak terpakai untuk beberapa tahun ke depan,” jelasnya.
“Karena informasinya itu punya PT tapi bisa dimanfaatin untuk warga, tapi tidak boleh menguasai lah gitu, boleh dipakai tapi,” imbuhnya.
Jika dana hibah cair, Suhanda berencana menggunakan sebagian dananya untuk membangun bangunan sederhana bagi operasional bank sampah.
“Yang kami bangun macam ya pakai baja ringan kan enggak terlalu mahal, pokoknya kami rapikan lah,” ujarnya.
Ia menambahkan, wilayahnya sudah menyerahkan berita acara struktur kepengurusan bank sampah, namun surat keputusan (SK) pembentukannya belum terbit.
Suhanda menilai pembentukan bank sampah sangat penting untuk membantu mengurangi volume sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang.
“Dari sosialisasi kami dikasih tahu sampah di Bekasi itu sudah menggunung. Kami juga sangat khawatir akan hal seperti itu. Makanya kami berusaha membentuk bank sampah, pemilahannya itu kan banyak, seperti plastik, besi, kardus,” imbuhnya.
Berbeda dengan RW 03, Ketua RW 02 Kelurahan Kalibaru, Aris Darmaji, mengatakan pembentukan bank sampah di wilayahnya berjalan tanpa hambatan.

Alhamdulillah
sih enggak ada kendala, sudah terbentuk dan sedikit berjalan,” ucapnya.
Aris menyebutkan wilayahnya telah menyerahkan struktur kepengurusan bank sampah ke pihak kelurahan dan kini tinggal menunggu SK resmi.
“Baru kebentuk kepengurusan, kalau tempat sudah ada di titik yang ditentukan dengan kesepakatan para RT dan warga. Bank sampah lingkungan saya di Pos RT,” tuturnya.
 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.