Dikeroyok Anggota Ormas, Pria di Kramat Jati Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi Megapolitan 6 Oktober 2025

Dikeroyok Anggota Ormas, Pria di Kramat Jati Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Oktober 2025

Dikeroyok Anggota Ormas, Pria di Kramat Jati Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Rifai (38), mengaku sempat diintimidasi usai dikeroyok anggota ormas di Kramat Jati, Jakarta Timur. 
Dia diintimidasi agar tidak membalas dan melaporkan aksi pengeroyokan itu ke polisi. Aksi intimidasi itu dilakukan di sebuah posko ormas di Kramat Jati.
“Nah itu saya dipukuli habis itu, saya dipersekusi juga sama mereka dibawa ke tongkrongan mereka, tongkrongan ormas itu, supaya enggak ngelapor atau enggak ngebales lah,” ungkap Rifai saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).
Akibat pengeroyokan itu, Rifai mengalami sejumlah luka di sekujur tubuhnya. Dia mengaku dikeroyok oleh tujuh orang yang diduga anggota ormas di Kramat Jati.
“Luka jempol kaki sama kepala masih sakit, kepala, leher, pokoknya masih sakit tiba-tiba dan masih benjol juga,” kata Rifai.
Ia berharap ketujuh pelaku pengeroyokan tersebut segera ditangkap karena meresahkan warga.
“Orang-orang ormas ini harus segera ditindak sama kepolisian, atau dibinalah, supaya tidak ada arogansi di jalan, jangan sampai ada korban lagi karena masalah sepele diklakson,” ujar dia.
Sekelompok anggota organisasi masyarakat mengeroyok pengendara motor bernama Rifai (38) karena tidak terima diklakson di Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu (4/10/2025) malam.
Peristiwa itu bermula saat Rifai melintas di Jalan Raya Tengah dan melihat seorang pengendara motor berhenti di tengah jalan sambil bermain ponsel.
“Berhenti main handphone, pokoknya di tengah-tengah jalan aja motor itu, terus arus sebelah kanan itu lumayan ramai, saya klakson saja, terus saya tinggal gitu saja,” ucap Rifai saat dikonfirmasi, Senin.
Namun, pengendara tersebut langsung mengejar Rifai karena tidak terima diklakson.
“Terus dikejar dia bilang ‘ngapain lu klakson, klakson,’ saya jelasin ya mau lewat, masalahnya di mana, dia malah bilang ‘kok nantangin sih, gua anak ormas ini’” kata dia.
 
Rifai kemudian menepi setelah dikejar. Saat itu, pelaku mengadang dengan motornya hingga Rifai terpaksa berhenti.
“Disuruh minggir, mau-mau enggak mau saya minggir, dia langsung malangin motor lagi tiba-tiba di tengah jalan tuh, berhenti tuh. Warga pada nontonin saya adu mulut, nah itu saya mencium pelaku aroma alkohol,” ujar dia.
Rifai mengaku sempat hendak dipukul oleh pelaku, namun pukulan tersebut meleset.
“Dipisahkan, terus saya mau-mau ditampol sama pelaku, mau dipukul tetapi meleset lah, cuma kena pelipis, tetapi dia malah teriak-teriak ‘lu mau nampol gue yak, lu mau nampol gue yak’, itu kalau kena saya balas tapi enggak kena,” ungkap dia.
Tak lama kemudian, pelaku menarik rambut Rifai dan menyeretnya. Rifai pun berusaha melawan.
“Pas agak lama dia jenggut rambut saya itu, saya akhirnya melawan pukul dia. Tapi dia malah minta panggilin teman-temannya ke anggota ormas lain ada tujuh orang,” kata dia.
Rifai sempat mengira orang-orang yang datang adalah warga yang ingin melerai. Namun ternyata mereka justru ikut memukulinya.
“Ada tiga orang pegangin saya, saya terus lindungi kepala. Terus saya dipisahkan ke seberang sampai ke pojokan saya dikeroyok. Kepala saya jadi sasaran pelaku,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.