Ketika Aset BUMDes Dikelola Jadi Kafe Bernuansa Pedesaan

Ketika Aset BUMDes Dikelola Jadi Kafe Bernuansa Pedesaan

Sesuai namanya, Tunggak Semi dalam Primbon Jawa merujuk pada filosofi tanaman yang tumbuh kembali setelah ditebang, melambangkan ketahanan, kekuatan dan kemampuan untuk bangkit dari kesulitan hidup.

Semangat itulah yang mendasari Pemerintah Desa Asempapan, salah satu desa di Kabupaten Pati untuk mendongkrak ekonomi di wilayahnya. Kafe ini dikembangkan oleh BUMdes Gemah Ripah.

Inovasi yang dilakukan adalah membuka lapangan pekerjaan warga sekitar, dengan membangun Tunggak Semi Cafe & Resto. Lokasinya berada di Jalan Guyangan–Jetak, Desa Asempapan.

Selain itu, bahan baku yang digunakan untuk mengolah makanan di resto ini menyerap komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan lokal.

Yang menarik, setiap menu yang ditawarkan pun dirancang membawa nostalgia ke masa lalu dan juga kekinian yang ingin dihadirkan di Tunggak Semi.

Di akhir pekan, tempat ini biasanya lebih ramai. Jadi pengunjung yang ingin menikmati ketenangan sebaiknya datang di hari kerja.

Selain menyediakan aneka cemilan, makanan, dan minuman yang enak, pengunjung juga disuguhkan konsep retro dan tradisional, dengan pemandangan landscape persawahan khas perdesaan.

Mengingat, tempat ini dirancang bukan hanya sebagai tempat makan, tapi juga ruang rekreasi keluarga. Dan pengunjung pun tak perlu khawatir, sebab harga meni makanan dan minuman di Tunggak Semi sangat terjangkau.

Begitu masuk, pengunjung langsung disambut pepohonan hijau dan tempat nongkrong yang membuat betah berlama-lama.

Juga terdapat banyak spot foto yang menarik, mulai dari taman cantik, area playground untuk anak, hingga ornamen unik yang Instagramable.