Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Laki-Laki Herman Yosef mengimbau, masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang beraktivitas apapun dalam radius 6 Km dan sektoral Barat Daya – Timur Laut sejauh 7 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” imbaunya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
“Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki, memakai masker dan penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” katanya.
Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 590 kali. Hingga hari ini, Senin (22/9/2025), pukul 19.33 WIB, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Awas (Level IV).
Berdasarkan laporan PVMB, menurut hasil pemantauan sepanjang Senin 922/9/2025), pukul 12.00-18.00 Wita, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat mengalami sebanyak 9 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 5.9-29.6 mm, dan lama gempa 89-139 detik, lalu 1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 10.5 mm, dan lama gempa 33 detik.
Dalam periode pengamatan itu juga, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat mengalami 7 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 2.9-7.4 mm, dan lama gempa 79-129 detik, serta 3 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 5.9-7.4 mm, dan lama gempa 23-26 detik.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5358630/original/036632000_1758608763-IMG_20250923_133655.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)