Satu hal perlu diketahui, meskipun masuk ke dalam kondisi gangguan mental, psikosis sendiri adalah sebuah gejala, bukan penyakit. Menurut Keith Sakata, ini mirip seperti demam menandakan adanya masalah di dalam tubuh.
Psikosis hanyalah sebuah tanda bahwa “otakmu tidak memproses dengan benar”. Tidak ada bukti bahwa penggunaan AI dapat menyebabkan gangguan psikotik spesifik seperti skizofrenia.
Berikut adalah beberapa tanda atau gejala bahwa seseorang mungkin sedang mengalami psikosis, antara lain:
Perilaku mendadak berubah, seperti tidak makan atau pergi bekerja
Keyakinan pada ide-ide baru atau muluk-muluk
Kurang tidur
Pemutusan hubungan dari orang lain
Aktif setuju dengan potensi delusi
Merasa terjebak dalam putaran umpan balik
Menginginkan kerugian pada diri sendiri atau orang lain
Mengingat gejala di atas, pengguna kini harusnya lebih berhati-hati. Semakin banyak interaksi dengan AI, gejalanya akan kian parah.
Pada awalnya, gejalanya tampak sangat ringan hanya dengan mengurangi waktu tidur atau lebih sering mengobrol dengan bot, tetapi dalam jangka panjang, gejala ini dapat berubah menjadi kondisi pikiran yang sangat menjauh dari kenyataan.
Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda awal ini akan berperan penting dalam upaya pencegahan dan pengobatan sebelum berkembang lebih lanjut.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4838233/original/057874200_1716263381-AP24141612292346.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)