Deklarasi Jaga Kampung, Perusuh Demo Disebut Bukan Anak Betawi Megapolitan 20 September 2025

Deklarasi Jaga Kampung, Perusuh Demo Disebut Bukan Anak Betawi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 September 2025

Deklarasi Jaga Kampung, Perusuh Demo Disebut Bukan Anak Betawi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) menggelar deklarasi gerakan bertajuk “Jaga Kampung” di Slipi, Jakarta Barat pada Sabtu (20/9/2025) siang.
Deklarasi itu disebut sebagai langkah anak Betawi asli untuk menjaga keamanan Jakarta dari kerusuhan demonstrasi pada Agustus 2025 lalu.
Ketua Umum DPP Forkabi, Abdul Ghoni, mengajak anak Betawi—baik yang tergabung dalam Forkabi maupun tidak, untuk turut aktif menjaga kampungnya agar kerusuhan beberapa pekan lalu tak terulang kembali.
“Deklarasi Jaga Kampung ini suara anak Betawi, kami tidak mau lagi terulang seperti beberapa minggu yang lalu. Terjadinya kerusuhan yang begitu masif, ya di kampung kita,” kata Ghoni kepada wartawan, Sabtu.
Menurut Ghoni, anak Betawi telah merasakan lahir, tumbuh, dan besar di Jakarta, sehingga harus menjaga kedamaian dan keamanan kampungnya.
“Ketika ada pihak perusuh yang mengacak-acak kampung kita, sebagai anak Betawi ya kita harus ambil bagian menjaga kampung kita sendiri,” ucap Ghoni.
Karenanya, Ghoni meyakini bahwa para perusuh dalam unjuk rasa bukanlah warga Jakarta.
Senada, Sekretaris Jenderal DPP Forkabi, Syarif Hidayatullah menyebut Jakarta sebagai satu-satunya kampung halaman orang Betawi.
“Orang Betawi kan enggak punya kampung untuk kembali ya. Kita punya kampung hanya di sini. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Di sini kan tanah leluhur dan nenek moyang kita,” kata Syarif kepada awak media.
Syarif pun menitipkan pesan kepada seluruh anak Betawi untuk menjaga kedamaian dan keamanan kampungnya.
Dia menyebut demonstrasi adalah bagian dari proses demokrasi yang sah untuk menyampaikan pikiran dan pendapat.
Namun, dia menegaskan sikap dan budaya anak Betawi adalah menyampaikan aspirasi dengan sopan dan damai, bukan melalui kerusuhan.
“Saya berharap barangkali kepada teman-teman yang ingin menyampaikan aspirasinya, sampaikanlah aspirasi itu dengan damai. Jangan merusak, karena ini rumah kita. Tunjukkan budaya Betawi-nya,” ujar Syarif.
Deklarasi Jaga Kampung Forkabi juga disebut sejalan dengan gerakan Jaga Jakarta yang sebelumnya telah digaungkan oleh pemerintah dan sejumlah kelompok masyarakat lain, termasuk kelompok kolektif, organisasi masyarakat, hingga komunitas suporter Jakmania.
Forkabi menyebut akan turut aktif mengimplementasikan seruan pemerintah untuk melakukan Sistem Keamanan Keliling (Siskamling) di kampung masing-masing anggotanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.