Masih Ada Stok BBM, SPBU Shell di Meruya Diserbu Pelanggan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Antrean panjang kendaraan terjadi di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Jalan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat (19/9/2025) sore.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, SPBU tersebut dipadati pengendara motor maupun mobil. Antrean terjadi karena SPBU itu menjadi salah satu dari sedikit gerai yang masih menjual bahan bakar minyak (BBM) di luar diesel.
Salah satu petugas SPBU, Rizki (28), mengatakan, pihaknya masih mendapat pasokan pengisian ulang bensin.
“Kita masih jual bensin karena stoknya memang belum habis. Masih dapat satu kali pengiriman sehari,” kata Rizki kepada
Kompas.com
, Jumat.
Namun, stok pengisian hanya berlaku untuk BBM jenis Shell Super dengan kandungan RON 92. Sementara itu, BBM jenis lain, yakni V-Power dan V-Power+ sudah tidak tersedia.
Rizki memperkirakan stok Shell Super hanya akan bertahan beberapa hari ke depan.
“Kemungkinan untuk dua, tiga hari ke depan masih tersedia Super. Tapi, kalau V-Power memang sudah kosong,” ucapnya.
Adit (32), salah satu pengemudi ojek
online
yang baru saja mengisi BBM di SPBU tersebut mengaku tak mempermasalahkan panjangnya antrean pengisian.
Dia tak mau menyia-nyiakan kesempatannya mendapatkan stok BBM tersebut.
“Tadi kebetulan lagi lewat sini ternyata ada Super, makanya isi sekalian
full
,” tutur Adit.
Sebagai orang yang mengandalkan motor untuk mencari nafkah, Adit mengaku memilih Shell karena mendapat diskon khusus
driver
ojol.
“Karena emang ada promo
voucher
, jadinya enak beli di Shell,” kata dia.
Sementara itu, pelusuran
Kompas.com
di sejumlah titik di Jakarta Barat, mayoritas SPBU swasta, yakni Shell, BP, hingga Vivo masih mengalami kekosongan stok BBM.
Stok BBM yang tersedia di ketiga SPBU swasta itu hanyalah jenis BBM untuk kendaraan diesel.
Sedangkan, untuk BBM kandungan RON 92, RON 95, maupun RON 98 masih kosong.
Sejumlah SPBU swasta bahkan terlihat hanya diisi oleh pengunjung yang menggunakan layanan lain, yakni bengkel, minimarket, dan kedai kopi.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menjelaskan soal kekosongan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta.
Bahlil mengatakan bahwa pemerintah sudah memberikan kuota impor 110 persen kepada SPBU swasta pada 2025.
SPBU yaitu tempat di mana kendaraan bermotor bisa mengisi bahan bakar seperti bensin, solar, atau gas.
“Saya kan udah ngomong beberapa kali menyangkut SPBU swasta. Yang pertama, SPBU swasta itu sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024. Ini biar clear ya, kita sudah memberikan kuota impor 110 persen,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).
Oleh karena kata Bahlil, tidak tepat apabila kekosongan stok BBM di SPBU swasta tersebut karena pemerintah tidak memberikan kuota impor.
“Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan. Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter. Contohnya, di 2025 kita memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen. Berarti 1 juta 100 kiloliter,” katanya.
Apabila masih ada kekurangan kata Bahlil, SPBU swasta bisa berkolaborasi dengan pertamina. Alasannya kata Bahlil, masalah BBM berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Masih Ada Stok BBM, SPBU Shell di Meruya Diserbu Pelanggan Megapolitan 19 September 2025
/data/photo/2025/09/19/68cd4e1247a2c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)