Hasil Pemeriksaan Etik Kampus, Dosen Unissula Tak Pukul Dokter RSI Sultan Agung
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Dosen Fakultas Hukum Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, MDS, tidak terbukti melakukan pemukulan terhadap dokter spesialis anestesi RSI Sultan Agung, Astrandaya Ajie, atau dr. Astra.
Hasil ini diperoleh dari pemeriksaan Dewan Etik Unissula yang dilakukan setelah insiden yang terjadi pada Jumat (5/9/2025).
Juru Bicara Unissula, Prof. Jawade Hafidz, menjelaskan bahwa tim etik telah melakukan klarifikasi dengan sejumlah pihak, termasuk Direktur Utama RSI Sultan Agung, Agus Ujianto, dokter Stefani yang mendampingi pasien, serta MDS sendiri.
Berdasarkan fakta yang terungkap, MDS tidak terbukti memukul dokter Astra, tetapi terjadi pendorongan terhadap dokter tersebut untuk keluar dari ruang persalinan pasien, yang merupakan istri MDS.
“Pemukulan tidak ada, hanya suara keras berupa kata-kata yang tidak pantas. Suara itu keluar karena kekecewaan luar biasa,” ujar Jawade saat konferensi pers di Unissula Semarang, Kamis (18/9/2025).
Meskipun tidak terbukti melakukan kekerasan fisik, Dewan Etik tetap merekomendasikan sanksi etik.
Rektor Unissula kemudian menerbitkan Surat Keputusan Nomor 2663.A.1/SA/III/2023 yang menjatuhkan hukuman pembebasan MDS dari tugas dan fungsi akademik selama enam bulan.
Menurut Jawade, insiden tersebut dipicu oleh kekecewaan MDS karena metode Intrathecal Labour Analgesia (ILA) yang sebelumnya disepakati tidak diberikan kepada istrinya saat melahirkan.
Istri MDS akhirnya menjalani persalinan normal dengan menjerit kesakitan.
“Tak lama kemudian dokter Stefani meminta salah satu bidang untuk memanggil Astra ke ruangan lagi karena perlu bantuan untuk tindakan mengurangi rasa nyeri setelah melahirkan. Selesai peristiwa itu, terjadi dorongan dan suara-suara keras,” jelas Jawade.
Sebelumnya, pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Semarang pun menyatakan tidak ada dugaan kekerasan fisik yang dialami Astra dalam insiden dengan MDS.
Namun, kuasa hukum korban, Krisdy Sebastian, membantah pernyataan tersebut.
Ia mengeklaim kliennya mengalami luka akibat perlakuan kasar yang dilakukan oleh keluarga pasien.
“Klien kami mengalami lebam di lengan kanan,” kata Krisdy, yang juga merupakan alumni Fakultas Kedokteran Unissula, saat dikonfirmasi, Senin (15/10/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Hasil Pemeriksaan Etik Kampus, Dosen Unissula Tak Pukul Dokter RSI Sultan Agung Regional 18 September 2025
/data/photo/2025/09/18/68cc15e88e4e0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)