Massa Aksi Bela Palestina Padati Depan Kedubes AS, Ini Tuntutannya Megapolitan 7 September 2025

Massa Aksi Bela Palestina Padati Depan Kedubes AS, Ini Tuntutannya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 September 2025

Massa Aksi Bela Palestina Padati Depan Kedubes AS, Ini Tuntutannya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Massa aksi bela Palestina mulai memadati di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (7/9/2025) sore.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, peserta aksi mulai berdatangan sejak pukul 15.30 WIB. Sebuah tenda berwarna hitam dan krem didirikan di belokan Jalan Merdeka Selatan menuju Gambir, tepat di seberang Gedung Kedubes AS.
Tampak bendera merah putih dan bendera Palestina berkibar di sekitar lokasi.
Aparat Kepolisian Sektor Gambir menurunkan 13 pembatas jalan berwarna oranye untuk membatasi area massa.
Kendati begitu, arus lalu lintas di sekitar lokasi terpantau masih lancar.
Pukul 16.30 WIB, aksi damai bertajuk “700 Hari Genosida di Gaza” baru dimulai. Massa yang didominasi perempuan dan anak-anak membawa berbagai poster, bendera Palestina, hingga spanduk hitam berukuran lima meter bertuliskan “+700 Hari Genosida di Gaza”.
Dalam spanduk tersebut, mereka menyampaikan tujuh tuntutan yang terdiri dari tiga pernyataan sikap dan empat desakan kepada pemerintah Indonesia.
1. Mengutuk keras dukungan politik, militer, dan finansial Amerika Serikat terhadap Israel yang menyebabkan penderitaan massal rakyat Palestina.
2. Menegaskan solidaritas penuh kepada rakyat Palestina serta menyerukan keadilan, kebebasan, dan hak menentukan nasib sendiri.
3. Membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza untuk menjamin kebutuhan dasar rakyat Palestina seperti makanan, obat-obatan, listrik, dan air bersih.
1. Mengirim bantuan militer untuk Gaza.
2. Memutus seluruh kerja sama dengan Israel, terutama di bidang ekonomi, keamanan, dan pertahanan.
3. Melindungi peserta Indonesia dalam Global Sumud Flotilla dari ancaman Israel.
4. Mendesak pengusiran Israel dari Sidang Umum PBB mendatang.
Massa juga mengangkat poster dengan berbagai pesan, seperti “Don’t Stop Talking About Palestine”, “Suspend Israel from the UN”, hingga foto jurnalis dan korban konflik Gaza. Sejumlah peserta mengenakan atribut khas Palestina, seperti syal keffiyeh.
Sejumlah peserta mengenakan atribut khas Palestina, seperti syal keffiyeh.
Lilin-lilin kecil disusun mengelilingi spanduk hitam sebagai simbol duka dan solidaritas.
Orasi bergantian dilakukan lewat pengeras suara, diikuti yel-yel dan doa bersama.
“Mungkin kita ingat Palestina, 700 hari Palestina. Mengingatkan kita kepada kegagalan kita, kegagalan Indonesia untuk menghentikan genosida,” tutur salah satu peserta aksi berpakaian hitam.
“Tidak ada yang berbeda, genosida lancar berjaya. Indonesia gagal menghentikan perang di Palestina,” lanjutnya.
Setelah orasi, massa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya sembari mengibarkan bendera Indonesia dan Palestina.
Adapun aksi ini diinisiasi oleh Aliansi Pemuda Indonesia (API) Palestina dengan tajuk “Jakarta Hingga Gaza: Keadilan untuk Kemanusiaan Semesta”.
“Kami ingin menyampaikan pesan moral dari Jakarta bahwa keadilan kemanusiaan harus ditegakkan, dan penderitaan rakyat Palestina tidak bisa terus dibiarkan,” kata Namsianto Wakhid, pengurus API Palestina, saat dihubungi
Kompas.com
, Minggu.
Menurut Namsianto, rangkaian aksi diwarnai dengan penyalaan 1.000 lilin, tabur bunga, doa bersama, dan orasi.
“Ini adalah panggilan kemanusiaan. Dukungan rakyat Indonesia diharapkan memberi energi moril bagi perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan sepenuhnya,” ujarnya.
Berdasarkan data terbaru, jumlah korban tewas sejak Oktober 2023 telah melampaui 64.300 jiwa, sementara 161.200 orang mengalami luka berat.
Dalam 24 jam terakhir, sedikitnya 72 warga Gaza dilaporkan meninggal dan 314 lainnya terluka akibat serangan militer Israel.
Selain itu, krisis pangan semakin parah akibat blokade, dengan 382 orang termasuk 135 anak-anak dilaporkan meninggal karena kelaparan dan malanutrisi.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki menyebut sebanyak 589 personel dikerahkan untuk mengamankan aksi.
“589 personel dikerahkan untuk pengamanan aksi Aliansi Pemuda Indonesia Palestina,” kata Ruslan.
Hingga pukul 16.50 WIB, kondisi aksi masih berjalan kondusif.
Peserta aksi terus berdatangan, sementara arus lalu lintas di sekitar lokasi tetap lancar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.