Aksi Kamisan ke-876 Digelar di Depan Istana Hari Ini, Bagaimana Sejarahnya?
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Aksi Kamisan kembali digelar di depan Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Kamis (4/9/2025).
Aksi hari ini menjadi rangkaian Kamisan ke-876 sejak pertama kali digelar 18 tahun lalu.
Agenda yang berlangsung pukul 15.00–17.00 WIB ini meliputi kuliah jalanan, refleksi, paduan suara Gitaku, serta doa untuk korban tragedi 28–31 Agustus 2025.
Acara juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube Jakartanicus.
Seperti biasa, penyelenggara mengimbau peserta untuk menjaga suasana damai, termasuk larangan merokok di area aksi.
Aksi Kamisan merupakan gerakan damai penyintas, keluarga korban, dan pegiat HAM yang mendesak negara menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat.
Aksi ini digelar setiap Kamis pukul 16.00 WIB di depan Istana Merdeka sejak 18 Januari 2007.
Cikal bakal aksi ini dipelopori oleh Maria Catarina Sumarsih, ibu almarhum Bernardus Realino Norma Irmawan (Wawan), mahasiswa Unika Atmajaya yang tewas ditembak dalam Tragedi Semanggi I (1998).
Bersama Sumarsih, ada Suciwati, istri almarhum pejuang HAM Munir Said Thalib, serta Bedjo Untung, penyintas tragedi G30S 1965, yang ikut merintis gerakan ini.
Simbol pakaian hitam dan payung hitam dipilih sebagai lambang duka sekaligus keteguhan cinta kemanusiaan.
Sumarsih mengusulkan atribut payung, sementara Suciwati mengusulkan warna hitam untuk pakaian dan payung.
Inspirasi Aksi Kamisan datang dari Asociación Madres de Plaza de Mayo di Buenos Aires, Argentina, di mana para ibu korban penghilangan paksa rutin menggelar aksi damai sejak 1977.
Aksi Kamisan lahir dari kekecewaan terhadap negara yang dinilai gagal menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat.
Sejumlah peristiwa yang kerap diangkat antara lain:
Banyak dari kasus tersebut hingga kini belum diselesaikan melalui jalur hukum, bahkan sejumlah figur yang diduga terlibat masih aktif dalam pemerintahan dan politik.
Seiring berjalannya waktu, Aksi Kamisan tak lagi hanya digelar di Jakarta. Kini aksi serupa telah menyebar ke sekitar 60 kota di Indonesia, mulai dari Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya, hingga Makassar dan Medan.
Setiap pekan, peserta mengenakan pakaian hitam, membawa payung hitam, foto korban, serta spanduk bertema perjuangan HAM.
Selain mengheningkan cipta, sering pula ada sesi diskusi, refleksi, dan pembacaan puisi.
Dalam edisi ke-876 ini, Aksi Kamisan mengangkat doa bagi korban kerusuhan 28–31 Agustus 2025 sekaligus refleksi atas masih panjangnya jalan penegakan HAM di Indonesia.
Meski sudah berjalan lebih dari 17 tahun, pesan Aksi Kamisan tetap sama: melawan lupa dan menuntut keadilan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Aksi Kamisan ke-876 Digelar di Depan Istana Hari Ini, Bagaimana Sejarahnya? Megapolitan 4 September 2025
/data/photo/2024/01/19/65a9984e7ca19.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)