KPAD Sebut Anak yang Terlibat Kericuhan Bekasi Terprovokasi Medsos dan Gim Online
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menyebutkan, keterlibatan sejumlah anak dalam kericuhan di Bekasi dipicu oleh provokasi yang mereka terima melalui media sosial dan gim
online
.
Ketua KPAD Kota Bekasi Novrian mengatakan media sosial menjadi salah satu saluran yang mendorong anak ikut terlibat dalam kerusuhan di sekitar Polres Metro Bekasi Kota maupun Polsek Pondok Gede.
“Memang mereka terprovokasi sebenarnya dengan sosial media yang ada, dengan TikTok, bahkan dengan gim,” kata Novrian saat dikonfirmasi, Rabu (3/9/2025).
Menurut Novrian, ajakan untuk ikut aksi kerap tersebar melalui berbagai platform digital. Tidak hanya di media sosial, tetapi juga muncul dalam fitur percakapan gim online seperti Roblox dan Mobile Legends.
“Kayak permainan Roblox atau Mobile Legends begitu kan yang itu menjadi pengaruh mereka juga sebenernya, mereka terpengaruh ada sensasi ingin ke realitanya gitu,” ujarnya.
Novrian menambahkan, pengaruh tersebut memicu anak-anak untuk mencari pengakuan diri melalui keterlibatan dalam aksi massa.
“Ingin eksistensi dirinya diakui, ya itu menjadi salah satu juga
trigger
sebenarnya, membuat anak-anak akhirnya melakukan tindakan-tindakan seperti itu,” jelasnya.
Sebelumnya, Polres Metro Bekasi Kota melaporkan telah menangkap 23 anak yang diduga terlibat dalam kericuhan.
Dari jumlah itu, 14 anak ditangkap di sekitar Polres Metro Bekasi Kota, sementara sembilan anak lainnya ditangkap di sekitar Polsek Pondok Gede.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
KPAD Sebut Anak yang Terlibat Kericuhan Bekasi Terprovokasi Medsos dan Gim Online Megapolitan 3 September 2025
/data/photo/2025/08/26/68ad612ce0ce1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)