Dedi Mulyadi Datangi Unisba, Cari Tahu Massa Berpakaian Hitam yang Bikin Anarkis

Dedi Mulyadi Datangi Unisba, Cari Tahu Massa Berpakaian Hitam yang Bikin Anarkis

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendatangi Universitas Islam Bandung (Unisba), untuk mendapatkan informasi akurat perihal peristiwa massa anarki dan blokade jalan di sekitaran kampus.

Dedi mengatakan, mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat adalah murni menyampaikan aspirasi. Menurutnya, massa dari mahasiswa itu kemudian membubarkan diri pada pukul 17.00 WIB, dan kembali ke kampus masing-masing.

“Dari Presiden Mahasiswa Unisba ini kan jam 5 sudah pulang, sudah kembali ke kampus dan tidak membuat kegiatan yang melawan undang-undang, tidak ada keributan, tidak ada konflik sebenarnya,” kata Dedi di Kampus Unisba, Kota Bandung, Selasa (2/8/2025).

Mengenai adanya kericuhan di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Dedi mengaku telah mendapatkan keterangan dari pihak kampus Unisba, mahasiswa dan juga kepolisian. Dia mengaku, belum mengetahui asal muasal kelompok yang menjadi penyebab kericuhan itu terjadi.

“Sesuai dengan penjelasan dari kedua belah pihak yaitu adanya kegiatan yang dilakukan di jalan raya, penghadangan yang dilakukan oleh kelompok tertentu, Dari penjelasan Pak Kapolda pada saat gabungan TNI Polri berpatroli itu, ada orang yang melempari dengan bom molotov. Sehingga karena dilempari oleh bom molotov, tentunya kan ada perlawanan yang dengan membubarkan kumpulan mereka agar jalan segera dibuka dan digunakan untuk umum,” jelas dia.

Dedi mempersilakan mahasiswa atau pihak manapun untuk melakukan aksi unjuk rasa. Namun, dia juga mengimbau agar kelompok mahasiswa dapat mencegah adanya provokasi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu.

“Artinya yang gerakan kemahasiswaan harus betul-betul murni tidak boleh tersusupi. Dan waktu kegiatan unjuk rasanya sebaiknya tidak menjelang malam, tapi dilakukan pada siang hari. Kalau bisa sih jam 17.00 WIB sampai jam 18.00 WIB sudah selesai, sehingga terbebas dari orang yang tiba-tiba pakai baju hitam,” jelas dia.

Dia menambahkan, pihaknya juga membuka ruang dialog bersama para rektor di Gedung Sate, Kota Bandung. Dedi mengatakan, dialog terbuka itu akan membahas permasalahan tersebut juga tentang tuntuan dari para mahasiswa.

“Itu yang penting saya tetap beritikad yang baik agar ini segera selesai masalahnya, seluruh tuntutan bisa terakomodasi dengan baik. Saya membuka ruang dialog dan pada jam 13.00 ini juga saya bertemu dengan para rektor di Gedung Sate,” kata dia.